PERTUMBUHAN DAN DAYA HASIL JAGUNG HIBRIDA PERSILANGAN GALUR S6 DI DATARAN TINGGI

Komalasari, Ayu and Rustikawati , Rustikawati and Turmudi, Edhi (2014) PERTUMBUHAN DAN DAYA HASIL JAGUNG HIBRIDA PERSILANGAN GALUR S6 DI DATARAN TINGGI. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
I,II,III,II-14-ayu-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)
[img] Archive (Thesis)
IV,V,LAMP,II-14-ayu-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Jagung merupakan komoditas penting kedua sebagai sumber pangan utama setelah beras. Biji jagung mempunyai kandungan karbohidrat dan protein yang tinggi sehingga jagung banyak dimanfaatkan untuk pakan ternak dan bahan baku industri. Indonesia telah dinyatakan swasembada jagung sejak tahun 2008 dan kebutuhan jagung setiap tahun selalu meningkat maka untuk mempertahankan perlu terus dilakukan peningkatan produksi. Salah satu upaya peningkatan produksi adalah dengan perakitan varietas hibrida yang berdaya hasil tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pertumbuhan dan daya hasil lima hibrida yang dirakit dari mutan iradiasi sinnar gamma dibandingkan dengan hibrida komersial. Penelitian dilakukan di Kelurahan Air Duku Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong dengan ketinggian tempat 700 m di atas permukaan laut. Kegiatan penelitian dilaksanakan bulan September 2013 hingga Februari 2014 menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan tiga ulangan. Genotipe jagung hibrida yang diuji adalah CT5, CT8, CT9, CT13, CT14 dan satu hibrida pembanding yaitu BISI-18. Hasil penelitian menunjukkan variabel jumlah daun, panjang daun, lebar daun, diameter tongkol dan panjang tongkol tertinggi diperoleh BISI-18. Pada variabel umur berbunga CT5, CT8, CT9, CT13 dan CT14 memiliki umur yang lebih cepat 10-15 hari sedangkan untuk umur panen lebih cepat 20 hari dari hibrida pembanding. Hasil jumlah biji per tongkol genotipe CT9, CT13, CT14 tidak berbeda nyata dengan BISI-18. Jumlah biji per tongkol CT9 sebesar 554,36 biji sedangkan BISI-18 sebesar 565,50 biji. Bobot biji kering per petak CT9 dan CT13 masing-masing nilainya mencapai sebesar 4,43 ton/ha dan 3,90 ton/ha tidak berbeda nyata dengan BISI-18 yang memiliki bobot biji kering per petak tertinggi dengan nilai 5,28 ton/ha.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology
Depositing User: 033 Darti Daryanti
Date Deposited: 04 Nov 2014 09:49
Last Modified: 09 Nov 2014 14:14
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/9285

Actions (login required)

View Item View Item