PENAPISAN 37 GENOTIP TOMAT DAN SELEKSI PRIMER RAPD UNTUK KETAHANAN TERHADAP LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum)

Adeputri, Eriana and Rustikawati, Rustikawati and Suryati, Dotti (2014) PENAPISAN 37 GENOTIP TOMAT DAN SELEKSI PRIMER RAPD UNTUK KETAHANAN TERHADAP LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum). Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
I,II,III,II-14-eri-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)
[img] Archive
IV,V,LAMP,II-14-eri-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Penyakit layu bakteri (Ralstonia solanacearum) berpotensi menurunkan produktivitas tanaman tomat hingga 100%. Salah satu solusi yang murah dan ramah lingkungan adalah dengan menggunakan varietas tahan layu bakteri. Untuk dapat melakukan perakitan varietas tersebut, diperlukan tanaman tomat yang memiliki sumber gen tahan layu bakteri. Langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan sumber gen ketahanan adalah dengan penapisan genotip untuk ketahanan terhadap layu bakteri. Penapisan tanaman terhadap layu bakteri bisa dilakukan sejak dini jika diketahui penanda ketahanan di tingkat DNA. Salah satu penanda molekuler yang banyak digunakan adalah RAPD. Untuk mendapatkan penanda RAPD yang terkait dengan gen tahan terhadap layu bakteri perlu dilakukan penapisan primer-primer RAPD yang teramplifikasi pada bulk sangat tahan tetapi tidak pada bulk rentan. Penelitian ini bertujuan untuk menapis 37 genotip tomat untuk ketahanan terhadap layu bakteri dan mendapatkan primer RAPD yang terkait dengan ketahanan terhadap layu bakteri. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2013 hingga Desember 2013. Penapisan tanaman tomat terhadap layu bakteri dilakukan di lahan percobaan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian UNIB. Masing-masing genotip tomat yang diuji terdiri dari 15 tanaman yaitu 5 tanaman kontrol dan 10 tanaman yang diinokulasi R. solanacearum. Konsentrasi inokulum layu bakteri adalah 106 cfu/mL dengan dosis 10 mL inokulum per tanaman. Inokulasi dilakukan pada bagian perakaran dan batang bawah tanaman saat bibit berumur 3 hari setelah tanam. Ekstraksi DNA dilakukan di Laboratorium Agronomi UNIB. Amplifikasi DNA dan elektroforesis dilakukan di Laboratorium Seluler IPB. Bulk DNA sangat tahan dan rentan digunakan untuk seleksi primer RAPD. Hasil penelitian menunjukkan terdapat lima kelas ketahanan tomat terhadap layu bakteri yaitu kelas sangat tahan, kelas tahan, kelas agak tahan, kelas agak rentan, dan kelas rentan. Kelas sangat tahan terdiri dari 6 genotip tomat yaitu Mutiara, Opal, Cung, Syu, Tomat Lokal Kefaminano XII dan Tomat Lokal Kudamati I. Penapisan primer RAPD menggunakan 3 operon yaitu OPE, OPH, dan OPM. Dari tiga operon tersebut diperoleh 10 primer yang dapat mengamplifikasi DNA tomat. Ke sepuluh primer tersebut adalah E1, E7, E10, E19, H2, H5, H13, H16, H19 dan M18. Jumlah penanda DNA yang diperoleh dari 10 primer untuk bulk sangat tahan adalah 90 pita, sedangkan untuk bulk rentan diperoleh 109 pita. Hasil analisis terhadap kedua bulk DNA tidak diperoleh penanda DNA yang terkait dengan ketahanan terhadap R. solanacearum.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology
Depositing User: 033 Darti Daryanti
Date Deposited: 04 Nov 2014 03:50
Last Modified: 09 Nov 2014 14:23
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/9290

Actions (login required)

View Item View Item