PENGARUH FREKUENSI PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN LIDAH BUAYA (ALOE VERA CHINENSIS BAKER)

Manik, Jhon Yansen and Inoriah, Entang and Prasetyo, Prasetyo (2014) PENGARUH FREKUENSI PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN LIDAH BUAYA (ALOE VERA CHINENSIS BAKER). Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
I,II,III,II-14-jho-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (4MB)
[img] Archive (Thesis)
IV,V,LAMP,II-14-jho-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (4MB)

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mencari frekuensi penyiraman yang paling optimum bagi pertumbuhan dan hasil lidah buaya. Percobaan polibag telah dilaksanakan dari bulan Juli 2012 sampai September 2012, yang merupakan percobaan polibag yang bertempat di rumah kaca jurusan BDP, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Bahan yang digunakan adalah bibit tanaman lidah buaya asal Pontianak, yang telah berumur 1 bulan. Lidah buaya ditanam dalam polibag brukuran 50 cm x 30 cm diisi media tanah dan pupuk kandang, dengan perbandingan tanah dan pupuk kandang yaitu 1:1, dan bobot kering angin media tanam 7 kg. Seminggu setelah tanam kemudian diberikan pupuk Urea sebanyak 30 gram/tanaman, KCL 20 gram/tanaman, dan SP-36 20 gram/tanaman. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Satu faktor yaitu frekuensi penyiraman (P), yang terdiri dari empat perlakuan yaitu : P1= penyiraman setiap hari, P2= penyiraman 2 hari satu kali, P3= Penyiraman 3 hari satu kali, dan P4= penyiraman 4 hari satu kali sebanyak 1,5 liter/tanaman, percobaan diulang empat kali. Penyiraman dilakukan pada sore hari antara pukul 16:00-17:00 WIB sebanyak 1,5 liter/polibag. Tiap perlakuan terdiri dari 2 sampel, sehingga terdapat 32 tanaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum tidak nyata pengaruh frekunsi penyiraman tanaman terhadap pertumbuhan lidah buaya, dari semua variabel yang di amati hanya 1 variabel yang nyata yaitu pertambahan lebar daun lidah buaya (cm), yang tidak nyata yaitu pertumbuhan Jumlah Daun, Jumlah Anakan, Panjang Daun (cm), Tinggi Tanaman (cm), Ketebalan Pangkal Daun (mm), dan Bobot Basah Satu Helai Daun (gram). Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa frekuensi penyiraman sebaiknya dilakukan 4 hari satu kali.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agronomy
Depositing User: 033 Darti Daryanti
Date Deposited: 05 Nov 2014 01:30
Last Modified: 09 Nov 2014 14:09
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/9309

Actions (login required)

View Item View Item