PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE- A MATCH BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASL BELAJAR IPA (PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA SISWA KELAS VI SDN 09 CURUP SELATAN)

Patemawati, Patemawati and Bambang, Sahono and Turdja‟I, Turdja‟I (2014) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE- A MATCH BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASL BELAJAR IPA (PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA SISWA KELAS VI SDN 09 CURUP SELATAN). Masters thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
IV,V,LAMP,II-14-pat.FK.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (4MB)
[img] Archive (Thesis)
I,II,III,II-14-pat.FK.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (4MB)

Abstract

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Kelemahan pembelajaran yang sering kita jumpai dilapangan adalah guru seringkali kurang mengikutsertakan siswa dalam pebelajaran. Pembelajaran masih bersipat teacher center, bukan student center. Guru masih memegang peran yang sangat dominan dalam pembelajaran, hal ini terlihat dari keaktifan guru dalam ,menyampaikan materi melalui ceramah, sedangkan siswa lebih bersifat sebagai penerima informasi. Kenyataan ini juga terjadi dalam pembelajaran IPA pada kelas VI SD, dimana materi pelajaran IPA disajikan masih bersifat teoritis dan abstrak, sehingga siswa masih kurang dapat memahami makna bacaan yang sebenarnya. Padahal anak usia ini (7-11 tahun) masih berada pada tahap perkembangan kemampuan operasional kongkrit, artinya anak akan mudah memahami konsep bila konsep itu dapat mereka amati. Dengan demikian, disini tugas gurulah untuk melakukan berbagai upaya agar siswa dapat memahami isi pelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan pendekatan Make – A Match. Pendekatan Make – A Match merupakan salah satu alternative pendekatan pembelajaran yang mana pendidik memposisikan para siswa sebagai subyek, bukan sebagai obyek pembelajara. Dengan kata lain, pendidik sebagai fasilitator Pembelajaran Make – A Match di kelas melibatkan tujuh komponen utama. Hal ini sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh dirjen Dikdasmen Depdiknas(2003: 10-17), yaitu 1) konstruktivisme, 2) menemukan (inquiry), 3) bertanya (questioning), 4) masyarakat belajar (learning community), 5) pemodelan (modeling), 6) refleksi (reflection), 7) penilaian yang sebenarnya (authentic assessment). Berdasarkan komponen tersebut, pendekatan Make – A Match diharapkan dapat membantu siswa lebih aktif dan kreatif khususnya dalam hal memahami dan menguasai materi pelajaran IPA. Selain itu faktor motivasi iii juga merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan siswa dalam belajar. Oleh karena itu guru hendaklah dapat memotivasi siswa dalam belajar, dengan menyajikan pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan belajar siswa. Dengan demikian diharapkan akan membawa dampak positif terhadap hasil belajar yang dicapai siswa. Dengan demikian penelitian ini berupaya menjawab tiga rumusan masalah: (1) Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make – A Match berbantuan multi media dapat meningkatkan kerjasama siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI SD Negeri 09 Curup Selatan? (2) Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make – A Match berbantuan multi media dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI SD Negeri 09 Curup Selatan? (3) Bagaimanakah efektifitas penerapan model pembelajaran Make – A Match berbantuan multi media dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas VI SD Negeri 09 Curup Selatan? Sejalan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mendeskripsikan peningkatkan kerjasama siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make – A Match berbantuan multimedia pada pelajaran IPA kelas VI SD Negeri 09 Curup Selatan. 2) Untuk mendeskripsikan peningkatkan hasil belajar siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make – A Match berbantuan multimedia pada pelajaran IPA kelas VI SD Negeri 09 Curup Selatan. 3) Untuk mengetahui efektifitas penerapan model pembelajaran Make – A Match berbantuan multimedia dalam meningkatkan hasil belajar pada pelajaran IPA kelas VI SD Negeri 09 Curup Selatan Penelitian ini memnggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yakni dengan menggunakan pendekatan Make – A Match. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) hasil belajar IPA siswa kelas VI yang diajar dengan pendekatan Make – A Match meningkat, (2) hasil belajar IPA kelas VI SD yang memiliki motovasi belajar yang tinggi lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah, dan (3) tidak dapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motovasi terhadap hasil belajar. Hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan disetiap siklus, hal ini didasari adanya perbaikan di setiap siklus dari aktivitas guru, dan kerjasama siswa, sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe make – A match merupakan pendekatan kooperatif yang sederhana Setelah melakukan analisis dan pembahasan tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make – A Match berbantuan multimedia yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VI SDN 09 Curup Selatan di simpulkan: Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make – iv A Match berbantuan multimedia dapat meningkatkan kerjasama IPA siswa, hasil belajar,dan efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA di SDN 09 Curup Selatan Dari hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa saran, yaitu : (1) Bagi guru IPA kelas VI SD, terutama pada pokok bahasan Gaya dan Gerak sebaiknya menggunakan pendekatan Make – A Match dalam membelajarkan siswanya, karena siswa pada usia ini berada pada tahap perkembngan operasional kongkrit, dan Make – A Match menjawab kebutuhan tersebut, dengan membelajarkan siswa dan mengaitkan apa yang mereka pelajari dengan situasi dunia nyata mereka, sehingga apa yang dipelajari akan lebih mudah dipahami siswa. (2) Ada baiknya guru juga ikut serta dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebab motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. (3) Dalam menerapkan pendekatan apapun ada baiknya guru juga memperhatikan faktor-faktor lain seperti, sikap siswa, gaya belajar, sarana dan prasarana, lingkungan belajar siswa dan sebagainya.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Postgraduate Program > Magister Administrasi / Manajemen Pendidikan
Depositing User: 023 Dody Sahdani
Date Deposited: 06 Nov 2014 04:16
Last Modified: 09 Nov 2014 13:37
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/9371

Actions (login required)

View Item View Item