PENGARUH PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI BENGKULU

Handayani, Dewi and Moch , Ridwan and Yusnida, Yusnida (2014) PENGARUH PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI BENGKULU. Masters thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
I,II,III,II-14-dew.FE.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)
[img] Archive (Thesis)
IV,V,LAMP,II--14-dew.FE.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (6MB)

Abstract

Bahan bakar minyak merupakan komoditi strategis yang digunakan petani baik dari sisi petani sebagai produsen maupun dari sisi petani sebagai konsumen. Namun harga bahan bahan bakar minyak di perdesaan Provinsi Bengkulu berfluktuasi dengan harga yang jauh lebih tinggi dari harga pemerintah. Sementara nilai tukar petani Provinsi Bengkulu cenderung terus menurun dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan harga BBM terhadap nilai tukar petani Provinsi Bengkulu. Metode analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modelling Partial Least Square (SEM-PLS). Penelitian ini menggunakan 5 Variabel laten dan 20 indikator. Variabel laten dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel laten eksogen yaitu harga BBM dan indeks harga yang diterima petani dan 3 variabel laten endogen yang terdiri dari indeks harga konsumen perdesaan, indeks biaya produksi dan nilai tukar petani.Dari hasil penelitian ditemukan bahwa perubahan harga BBM berpengaruh positip dan nyata terhadap indeks harga konsumen perdesaan di Provinsi Bengkulu. Perubahan harga BBM tidak berpengaruh nyata terhadap indeks biaya produksi di Provinsi Bengkulu. Indeks harga konsumen perdesaan berpengaruh negatip dan nyata terhadap nilai tukar petani provinsi Bengkulu. Indeks biaya produksi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai tukar petani. Indeks yang diterima petani berpengaruh positip dan nyata terhadap nilai tukar petani. Perubahan harga BBM berpengaruh negatip dan nyata terhadap nilai tukar petani.Dengan analisis parsial baik melalui indeks harga konsumen perdesaan maupun melalui indeks biaya produksi ditemukan bahwa perubahan harga BBM berpengaruh negatip terhadap nilai tukar petani. Pada model persamaan struktural diperoleh nilai R2 untuk Nilai Tukar Petani sebesar 0,7098 artinya variasi nilai tukar petani dapat dijelaskan oleh variabel laten (perubahan harga BBM, indeks harga konsumen perdesaan, indeks biaya produksi dan indek harga yang diterima petani) sebesar 70,98 persen, sedangkan sisanya sebesar 29,02 persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model penelitian. Pengaruh positip dan nyata dari perubahan harga BBM terhadap indeks harga konsumen perdesaan berimplikasi pada penurunan kesejahteraan petani yang ditandai dengan penurunan nilai tukar petani Provinsi Bengkulu. Untuk itu disparitas dan harga BBM perdesaan–perkotaan (Harga SPBU) harus diantisipasi melalui pendistribusian yang merata oleh pihak Pertamina melalui unit-unit penjualannya yang dapat dijangkau petani di pelosok perdesaan, dan menjamin ketersediaannya. Perubahan harga BBM yang tidak berpengaruh nyata pada indeks biaya produksi berimplikasi bahwa intervensi pemerintah melalui kebijakan di sektor pertanian sangat diperlukan, karena secara langsung maupun tidak langsung akan mampu menekan biaya produksi yang dikeluarkan petani. Posisi tawar petani yang lemah dapat mempengaruhi harga jual produk pertaniannya yang selanjutnya berdampak pada menurunnya pendapatan petani sehingga berpotensi menurunkan kesejahteraan petani yang diukur dari nilai tukar petani. Untuk itu perlu perhatian lebih dari pemerintah melalui berbagai kebijakan yang berpihak kepada petani, mulai dari kegiatan usahatani sampai pemasaran hasil produksi pertanian, subsidi harga faktor produksi, bantuan dan bimbingan teknis, jaminan pemasaran, infrastruktur jalan yang baik dapat secara langsung maupun tidak langsung, jangka pendek maupun jangka panjang, akan sangat membantu petani dalam menekan biaya produksi dan biaya pemasaran. Perlu peran aktif TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) ditingkat Kabupaten dalam mengendalikan gejolak harga-harga di perdesaan. Pemerintah daerah pada masing-masing kabupaten di Provinsi Bengkulu perlu membangun system informasi yang lengkap seputar usaha pertanian yang banyak diusahakan petani di daerahnya. Informasi tersedia mulai dari teknik pengelolaan, penanganan pasca panen hingga informasi pemasaran. Hal yang terpenting adalah informasi harga produk pertanian, baik harga ditingkat produsen maupun harga ditingkat konsumen dan juga harga-harga faktor produksi yang dibutuhkan petani. Informasi ini harus sampai ke petani, baik disebarluaskan melalui berbagai media juga dapat diakses petani dengan memanfaatkan kemajuan teknologi (operator system, SMS centre, SMS gateway, facebook, website) dan berbagai jenis media yang memungkinkan lainnya. Selain itu perlu Optimalisasi peran Koperasi Unit Desa (KUD) yang di back up lembaga perbankan dari sisi permodalan, dan dinas koperasi selaku pembina. Bila memungkinkan, KUD juga bisa menjadi mitra pertamina dalam menyalurkan BBM untuk tingkat perdesaan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Postgraduate Program > Magister Perencanaan Pembangunan
Depositing User: 023 Dody Sahdani
Date Deposited: 11 Nov 2014 08:46
Last Modified: 11 Nov 2014 08:46
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/9531

Actions (login required)

View Item View Item