MANAJEMEN UNIT PRODUKSI DALAM RANGKA MENUMBUHKAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA SMK NEGERI 1 BENGKULU SELATAN

Apridawati, Apridawati and Aliman, Aliman and Puspa , Djuwita (2014) MANAJEMEN UNIT PRODUKSI DALAM RANGKA MENUMBUHKAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA SMK NEGERI 1 BENGKULU SELATAN. Masters thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
I,II,III,I-14-apr-FK.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)
[img] Archive (Thesis)
IV,V,LAMP,I-14-apr-FK.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Rumusan masalah umum penelitian ini yaitu bagaimana manajemen unit produksi menumbuhkan sikap kewirausahan pada siswa SMK N 1 Bengkulu Selatan? Permasalahan khusus antara lain : (1) bagaimana perencanaan manajemen unit produksi dalam rangka menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa SMKN 1 Bengkulu Selatan?, (2) bagaimana pengorganisasian manajemen unit produksi dalam rangka menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa SMKN 1 Bengkulu Selatan?, (3) bagaimana pelakasanaan manajemen unit produksi dalam rangka menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa SMKN 1 Bengkulu Selatan?, (4) bagaimana monitoring dan evaluasi guru yang mengajar mata pelajaran kewirausahaan, tenaga manajemen unit produksi, dan siswa dalam manajemen unit produksi dalam rangka menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa SMKN 1 Bengkulu Selatan?, (5) bagaimana pembiayaan manajemen unit produksi dalam rangka menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa SMKN 1 Bengkulu Selatan?, (6) faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam membangun manajemen unit produksi untuk menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa SMKN 1 Bengkulu Selatan?,(7) usaha apa sajakah yang dilakukan oleh manajemen unit produksi untuk menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa SMKN 1 Bengkulu Selatan? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan manajemen unit produksi untuk menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa SMK N 1 Bengkulu Selatan, Sedangkan tujuan penelitian ini secara khusus yaitu (1) untuk mendeskripsikan perencanaan manajemen unit produksi dalam rangka menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa SMKN 1 Bengkulu Selatan; (2) untuk mendeskripsikan pengorganisasian manajemen unit produksi dalam rangka menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa SMKN 1 Bengkulu Selatan; (3) untuk mendeskripsikan pelaksanaan manajemen unit produksi dalam rangka menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa SMKN 1 Bengkulu Selatan; (4) untuk pendeskripsikan monitoring dan evaluasi guru yang mengajar mata pelajaran kewirausahaan, tenaga manajemen unit produksi, dan siswa dalam manajemen unit produksi dalam rangka menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa SMKN 1 Bengkulu Selatan; (5) untuk mendeskripsikan pembiayaan manajemen unit produksi dalam rangka menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa SMKN 1 Bengkulu Selatan; (6) untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam membangun manajemen unit produksi dalam rangka menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa SMKN 1 Bengkulu Selatan; (7) untuk mendeskripsikan usaha yang dilakukan manajemen unit produksi dalam rangka menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa SMKN 1 Bengkulu Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian terdiri atas kepala sekolah, guru yang mengajar kompetensi kewirausahaan, tenaga pengelola unit produksi, dan siswa sebagai subyek penelitian. Subyek dipilih secara purposive (bertujuan) yaitu memfokuskan pada informan-informan yang menjadi sumber dan kaya dengan informasi tentang manejemen unit produksi pada SMKN 1 Bengkulu Selatan. dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Data yang yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis menurut Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan unit produksi belum mengalami peningkatan untuk menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa SMKN 1 Bengkulu Selatan. Hal itu karena belum sesuai dengan simpulan teoritik tentang manajemen unit produksi yang mestinya direncanakan secara sistematis atau komprehensif, dalam pelaksanaanya disesuaikan dengan rencana yang tertulis, dievaluasi dan menggunakan alat evaluasi yang valid, diadakan revisi rencana dan implementasi, belum mampu membuka cakrawala fenomena bisnis, belum tercapainya kesejahteraan individu (siswa yang ikut serta dalam kegiatan di unit produksi), dan belum memperlihatkan nilai tambah bagi sekolah karena unit produksi dikelola secara tidak transparan maksudnya semua yang ada di kelola oleh individu dengan peralatan sekolah namun hasilnya untuk kesejahteraan individu. Sedangkan permasalahan yang di hadapi antara lain berkenaan dengan; permodalan, teknologi yang masih sederhana, kualitas pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja (pengelola unit produksi) sangat terbatas, dan akses pasar yang lemah. Hasil temuan yang sudah sesuai dengan teeoritik yaitu; dilakukan peninjauan terhadap potensi daerah yang menonjol disesuaikan dengan jurusan yang ada di sekolah sebagai faktor pendukung dalam manajemen unit produksi (dapat memperhatikan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia di daerah Bengkulu Selatan) yakni membuka praktik daripada mata pelajaran kewirausahaan yaitutata boga karena bahan mentah benyak terdapat disekitar/lingkungan siswa dengan har murah, mampu menimbang dan memilih berbagai bentuk usaha dan bagimana memulainya khususnya dibidang memasak, akan tetapi hal ini tidak sesuai dengan jurusan yang ada di SMKN 1 Bengkulu Sealatan. Penelitian juga menemukan SMKN 1 Bengkulu Selatan masih sangat diperlukan, baik oleh masyarakat, dunia usaha dan dunia industri. Hal ini ditunjukkan dengan dibutuhkannya unit produksi. Manajemen unit produksi belum dilaksanakan secara professional untuk menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa SMKN 1 Bengkulu Selatan, hal ini ditunjukkan oleh antara lain dengan tidak sesuainya kreteria antara perencanaan yang telah dibuat dengan pelaksanaan dalam manajemen unit produksi, dalam melakukan monitoring dan evaluasi belum menggunakan alat monev yang valid, serta tidak diadakan revisi rencana kerja dan implementasi, dan belum dilakukannya peninjauan terhadap potensi daerah yang menonjol disesuaikan dengan jurusan yang ada di sekolah sebagai faktor pendukung dalam manajemen unit produksi, hal ini karena lemahnya menajemen unit produksi. Secara khusus simpulan peneliti ini adalah: pertama, pada perencanaan manajemen unit produksi dalam rangka menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa belum terlaksana secara maksimal, karena unit produksi di semua jurusan yang ada harus mempunyai sumber daya manusia yang handal. Sehingga kegagalan suatu usaha pada unit produksi disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang. Kedua, dalam pelaksanaan manajemen unit produksi untuk menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa hanya pada setiap hari senin sampai sabtu saat jam kerja saja. Kegiatan PBM praktik dengan kegiatan di unit produksi belum terkoordinasi dengan baik pada saat jam pelajaran. Peranan unit produksi dalam meningkatkan pembiayaan sekolah belum secara maksimal. Manajemennya belum mengacu pada; (a) harus mempunyai gambaran tentang pasaran hasil produksi, (b) menciptakan penyaluran distribusi yang baik agar hasil produksi cepat sampai ke tangan para konsumen, (c) cara memproduksi produk yang berupa barang atau jasa, (d) cara pengawasan atau pengendalian produk, (e) cara memperoleh bahan baku untuk produk, (f) cara memelihara peralatan-peralatan yang digunakan dalam pengoperasian unit produksi. Ketiga, sistem evaluasi kinerja pengelola unit produksi terutama diukur dari kualitas hasil kerja dan kecepatan kerja. Kualitas hasil kerja yang berupa barang dan jasa belum menunjukkan trade mark SMKN 1 Bengkulu Selatan atau produk yang dikenal masyarakat atau konsumen. Kecepatan kerja diukur berdasarkan lebih cepat dari waktu standar, tepat waktu, dan lambat. Keempat, faktor yang mendukung berkembangnya unit produksi dalam bidang wirausaha di SMKN 1 Bengkulu Selatan, yaitu; (1) alat-alat, ruangan, tenaga pengelola, dan waktu menunjang berjalannya unit produksi. (2) mendidik anggota sekolah (khususnya siswa) agar berhasil di kemudian hari, dapat dikembangkan dalam personel manajemen unit produksi. (3) lingkungan kebutuhan hidup seperti membuat kue, aneka masakan, kerajinan tangan, pengguna jasa akuntansi, jasa perkantoran, jasa komputerisasi, mendorong lahirnya unit produksi yang mengembangkan komoditi tersebut. (4) majunya dunia pendidikan sangat mendorong perkembangan unit produksi, dalam membuka usaha sendiri dalam berbagai bidang usaha. Ada juga faktor yang menghambat unit produksi untuk menjadi suatu unit yang bergerak dalam bidang usaha, antara lain adanya pembatasan-pembatasan dalam situasi dan pembatasan mental. Selain itu faktor penghambatnya juga berupa; (1) faktor kewanitaan (karena SMKN 1 Bengkulu Selatan mayoritas siswanya wanita), dimana sebagai wanita ada masa-masa yang mengganggu jalannya bisnis. (2) faktor social budaya, adat istiadat, jalannya bisnis yang dilakukan di unit produksi tidak sebebas yang di lakukan oleh industry-industri di luar lingkungan sekolah. (3) faktor emosional yang dimilki para tenaga pengelola unit produksi, disamping menguntungkan juga bisa merugikan. (4) kurangnya pengalaman didalam usaha. (5) tidak adanya perencanaan usaha yang tepat. (6) keuangan atau permodalan usaha kurang sekali. (7) tidak adanya interes pada bidang usaha yang sedang digeluti. (8) tidak adanya dukungan dari pemerintah daerah. (9) tidak mempunyai keahlian didalam usaha. (10) kurang mempunyai semangat kewirausahaan dan (11) tidak percaya kepada kemampuan diri sendiri. Kelima, usaha untuk meningkatkan manajemen unit produksi dengan memberikan training bagi pengelola unit produksi dan guru yang mengajar kompetensi kewirausahaan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang unit produksi, oleh pihak yang memahami betul tentang unit produksi seperti LPPPGK. Juga guru, staf, dan siswa kurang memberikan dukungan terhadap kegiatan unit produksi. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa manajemen unit produksi dalam rangka menumbuhkan sikap kewirausahaan pada siswa SMKN 1 Bengkulu Selatan belum dilaksanakan secara profesional dengan ditunjukkan salah satunya ketidaksesuaian antara rencana yang telah dibuat dengan pelaksanaan rencana dalam manajemen unit produksi. Berdasarkan penelitian, disarankan sebagai berikut; pertama Setiap pihak pengelola pada unit produksi perlu diadakan promosi yang kontinu untuk menjawab tantangan masa depan. Kedua Ketua bidang keahlian atau ketua jurusan harus proaktif terhadap kemajuan, dan membantu mengenalkan produk unit produksi yang ada di SMKN 1 Bengkulu selatan kepada masyarakat dan kepada dunia usaha dan industri. Ketiga Unit produksi sebaiknya dikelola secara transparan. Untuk itu perlu diadakannya perubahan dalam manajemen unit produksi. Keempat Pengelola di harapkan jangan pantang menyerah terus tingkatkan dan kembangkan unit produksi

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Postgraduate Program > Magister Administrasi / Manajemen Pendidikan
Depositing User: 022 Gofar Ismail
Date Deposited: 12 Nov 2014 04:25
Last Modified: 12 Nov 2014 04:25
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/9582

Actions (login required)

View Item View Item