MOTIVASI KERJA GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM PEMBELAJARAN (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF DI SD NEGRI 146 SELUMA)

Rendra , Mekki and Rohiat, Rohiat and Manap, Somantri (2014) MOTIVASI KERJA GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM PEMBELAJARAN (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF DI SD NEGRI 146 SELUMA). Masters thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
IV,V,LAMP,I-14-mek-FK.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (5MB)
[img] Archive (Thesis)
I,II,III,I-14-mek-FK.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (5MB)

Abstract

Salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia adalah komponen mutu guru. Rendahnya profesionalitas guru di Indonesia dapat dilihat dari kelayakan guru mengajar. Peranan guru bersifat multidimensional karena peran guru beraneka ragam, yaitu guru sebagai pendidik atau orang tua, pengajar, pemimpin atau manajer, produsen atau pelayan, pembimbing atau fasilitator, motivator atau stimulator, peneliti atau narasumber. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Rumusan masalah penelitian ini secara umum yaitu bagaimana motivasi kerja guru bersertifikat pendidik di SDN 146 Seluma? Rumusan masalah secara khusus yaitu: (1) Bagaimana motivasi kerja guru bersertifikat pendidik di SDN 146 Seluma dalam perencanaan pembelajaran? (2) Bagaimana motivasi kerja guru bersertifikat pendidik di SDN 146 Seluma dalam pelaksanaan pembelajaran? (3) Bagaimana motivasi kerja guru bersertifikat pendidik di SDN 146 Seluma dalam evaluasi pembelajaran? Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendiskripsikan motivasi kerja guru bersertifikat pendidik di SD Negeri 146 Seluma. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui motivasi kerja guru bersertifikat pendidik dalam perencanaan pembelajaran di SD Negeri 146 Seluma. (2) Untuk mengetahui motivasi kerja guru bersertifikat pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 146 Seluma. Untuk mengetahui motivasi kerja guru bersertifikat pendidik dalam evaluasi pembelajaran di SD Negeri 146 Seluma. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif adalah penelitian yang pembahasannya menggunakan pengolahan kata-kata dan kalimat yang digambarkan dengan mendeskripsikan hasil penelitian. Penelitian ini bertempat di SD Negeri 146 Seluma dengan fokus penelitian untuk mengetahui sejauh mana motivasi kerja guru bersertifikat pendidik di SD Negeri 146 Seluma. Penelitian ini tidak memiliki hipotesis, sehingga penelitian ini tidak ditujukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan untuk ditolak atau diterima, hanya ditekankan pada pengumpulan data untuk mendeskripsikan keadaan sebenarnya yang terjadi di lapangan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Untuk itu peneliti mengembangkan instrumen penelitian yaitu pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah secara induktif dengan langkah-langkah: reduksi data, penyajian data, penafsiran data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja guru bersertifikat Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada SDN 146 Seluma, peneliti dapat mengetahui motivasi kerja guru bersertifikat pendidik di SDN 146 Seluma dalam melaksanakan tugas pembelajaran. Pertama, dalam perencanaan pembelajaran, Motivasi pembelajaran yang dimiliki guru bersertifikat pendidik. Yaitu, 50% guru sudah memiliki motivasi dalam kategori baik, hal ini dapat dilihat dari indicator focus tanggung jawab, prestasi yang dimiliki, pengembangan diri dalam setiap perencanaan, serta kemandirian guru dalam mengerjakan suatu perencanaan pembelajaran dengan baik, 30% guru bersertifikat pendidik memiliki motivasi dalam katagori cukup, hal ini juga tergambar dari belum ada kemauan guru untuk meningkatkan keterampilan untuk menyatu dengan tugas, hal ini juga dapat dilihat dari indicator tanggung jawab, prestasi, pengembangan diri dan kemandirian, sedangkan yang 20% nya lagi adalah guru yang memiliki sertifikat yang sudah tergolong berumur,motivasi yang dimilikinya hanya mengandalkan teman sejawat. Motivasi pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas guru bersertifkat pendidik, 60% guru bersertifikat pendidik sudah dalam rentang nilai baik, persentase ini di gambarkan oleh keseriusan guru dalam menyiapkan media pembelajan, motede yang digunakan bervariasi, adannya prestasi yang Nampak yaitu nilai beljar siswa di atas UKM, menjalankan tugas pembelajaran dengan baik, hal ini tergambar dari indicator tanggung jawab, prestasi, pengembangan diri, kemandirian. 20% guru bersertifikat tergolong dalam katagori cukup, untuk pelaksanaan pembelajaran sudah baik tetapi perlu kerja keras lagi untuk lebih mengeluarkan segala kemampuan/ metode untuk melaksanakan pembelajaran, sedangkan 20% guru nya lagi adalah guru yang memiliki sertifikat yang sudah tergolong berumur, mereka hanya bias melepaskan tanggung jawab mengajar saja tampa menggunakan kemampuan/ metode pembelajaran. Ketiga, Motivasi pembelajaran guru bersertifikat pendidik dalam evaluasi pembelajaran. 60% guru sudah memahami betul potensi yang dimiliki siswa dalam evaluasi pembelajaran, membuat tes tertulis dan non tertulis, melatih siswa mengembangkan diri dengan cara tidak memilih jalan mudah untuk menyelesaikan tugas evaluasi pembelajaran, membina siswa yang belum menguasai pembelajaran tampa mengharapkan penghargaan dari orang lain. 40% motivasi guru bersertifikat pendidik dalam evaluasi berada pada rentang nilai cukup hal ini di tergambarkan dari hasil evaluasi siswa yang mendapatkan nilai kecil, guru tidak memahami potensi/ kemampuan apa yang siswa punya dan tidak adannya binaan siswa yang mendapatkan nilai di bawah UKM belajar. Kondisi tersebut di atas menunjukan bahwa masih ada guru bersertifikat pendidik di SDN 146 Seluma sudah menyadari pentingnya perencanaan dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan perencanaan merupakan suatu kegiatan dimana berlangsung hubungan antar manusia, dengan tujuan membantu perkembangan dan menolong keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Pada dasarnya melaksanakan proses belajar mengajarMotivasi perencanaan pembelajaran harus mengedepankan kesesuaian pembelajaran dengan tujuan pembelajaran dengan mengedepankan tanggung jawab dan kerja keras dalam menyelesaikan setiap pekerjaan tepat waktu. Hal ini kita tidak melihat bagaimana bentuk perencanaan akan tetapi dari pengaruh dari pengaruh yang di hasilkan dan diharapkan tentunya berarah positif terhadap kualitas pengajaran. Perencanaan dan kualitas kerja kembali lagi pada gurunya, ketika guru memahami pentingnya perencanaan pembelajaran dan kesadaran profesinya sebagai guru senantiasa berusaha dan bertanggung jawab untuk menciptakan guru yang mandiri untuk mencapai tujuan dengan dorongan untuk sukses dan menciptakan prestasi pembelajaran yang unggul sesuai dengan karakteristik siswa. Dengan demikian pada saat melakukan proses pembelajaran di dalam kelas guru tidak perlu lagi bergantung pada sekolah atau guru lain untuk melaksanakan proses pembelajaran. Perencanaan pembelajaran sebaiknya setiap guru dituntut untuk selalu mengembangkan diri dalam meningkatkan keterampilan kemampuan diri dengan berusaha melanjudkan study ke jenjang lebih tinggi, mengikuti seminar/ workshop/ pelatihan, menguasai IPTEK banyak membaca buku dan literratur serta mengevaluasi diri. Evaluasi pembelajaran merupakan tolak ukur keberhasilan pembelajaran karena dengan evaluasi pembelajaran seorang guru akan selalu berusaha memperbaiki pembelajaran dengan efektif. Menurut Hamzah B. Uno dan Koni Satria evaluasi adalah proses pemberian makna atau ketepatan kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan criteria tertentu. kriteria sebagai pembanding dari proses pengukuran atau dapat pula di tetapkan sesudah pelaksanaan pengukuran.kriteria ini dapat berupa proses/ kemampuan atau rata-rata untuk kerja kelompok dan berbagai patokan yang lain. Criteria yang berupa batas criteria minimal yang telah di tetapkan sebelum pengukuran dan bersifat mutlak disebut dengan penilaian acuan atau penilaian criteria, sedangkan criteria yang ditentukan setelah kegiatan pengukuran dalam pembelajaran disebut dengan penilaian acuan norma. Untuk itu kemampuan seorang guru dalam evaluasi sangat diperlukan untuk memotivasi siswa lebih giat lagi dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwai adalah motivas kerja guru bersertifikat pendidik di SD Negeri 146 Seluma dalam melaksanakan tugas pembelajaran menggunakan perencanaan pembelajaran sangat baik, pelaksanaan pembelajaran sangat baik, evaluasi pembelajaran sangat baik maka motivasi kerja guru bersertifikat pendidik berprestasi sangat baik, selanjutnya jika dalam perencanaan pembelajaran sangat baik, pelaksanaan pembelajaran kurang baik,dan evaluasi pembelajaran baik maka motivasi kerja guru bersertifikat pendidik kurang berprestasi dan kurang termotivasi. Perencanaan kurang baik, pelaksanaan pembelajaran kurang baik, evaluasi pembelajaran kurang baik maka kerja guru bersertifikat pendidik tidak berprestasi dan tidak ada prestasi. Peneliti menyarankan: pertama, Guru-guru di SDN 146 Seluma terutama yang sudah sertifikasi agar dapat meningkatkan motivasi dan lebih memperdalam keterampilan dalam melaksanakan tugas perencanaan pembelajaran, agar dalam pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik. Kedua, Guru-guru di SDN 146 Seluma terutama yang sudah sertifikasi agar dapat meningkatkan motivasi dan lebih meningkatkan keterampilan mengajar sehingga pelaksanaan belajar mengajar siswa terlaksana dengan baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ketiga, Guru-guru di SDN 146 Seluma terutama yang sudah sertifikasi agar dapat meningkatkan motivasi dan lebih menyiapkan alat evaluasi pembelajaran tertulis ataupun nontertulis sehingga potensi/ kemampuan siswanya dapat dalam menyerap pembelajaran terpantau dengan baik. Keempat, Kepala SD Negeri 146 Seluma agar dapat lebih memperhatikan dan memberikan motivasi untuk meningkatkan motivasi kerja guru bersertifikat pendidik di SD Negeri 146 Seluma dalam melaksanakan tugas perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Postgraduate Program > Magister Administrasi / Manajemen Pendidikan
Depositing User: 022 Gofar Ismail
Date Deposited: 13 Nov 2014 01:53
Last Modified: 13 Nov 2014 01:53
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/9614

Actions (login required)

View Item View Item