Widya, Widya and Heni , Nopianti and Sri, Hartati (2014) FENOMENA PERAMPOKAN DALAM PERSPEKTIF TEORIDIFFERENTIAL ASSOCIATION (STUDIKASUS PADAPERAMPOKSEPEDAMOTOR DI KECAMATAN PENDOPO, KABUPATEN EMPAT LAWANG, PROVINSI SUMATERA SELATAN). Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Archive (Thesis)
I,II,III,II-14-wid.FS.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (4MB) |
|
Archive (Thesis)
IV,V,LAMP,II-14-wid.FS.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (4MB) |
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengungkap latar belakang terjadinya perampokan sepeda motor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pemilihan informan dilakukan berdasarkan teknik non probability sampling dengan purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik triangulasi yang menggabungkan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas. Aktivitas analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan adalah teori Differential Association.Hasil penelitian mengungkap bahwa fenomena terjadinya perampokan sepeda motor dilatarbelakangi oleh:1) faktorekonomiuntukbertahanhidupkarena hasilpanenkebun kopi satu tahun sekali hanya mampu membiayai kebutuhan hidup beberapa bulan saja. 2) Tidak ada kontrol sosial dan sanksi sosial baik dari keluarga maupun dari lingkungan masyarakat terhadap perampok. 3) Adanya aturan tidak tertulis antar perampok bahwa tidak boleh merampok keluarga besar perampok lainnya. 4) Adanya penadah, perantara dan budaya tebus barang yang memudahkan perampok untuk menghasilkan uang.5) Banyak terdapat sawangan dengan kondisi jalan raya yang banyak berlubang menyebabkan laju kendaraan tidak bisa cepat. 6) Pihak berwajib yang jarang melakukan patroli dan razia kendaraan bermotor.7) Banyak hambatan bagi pihak kepolisian dalam menang kappara pelaku,yaitu:a) korban lebih menggunakan jasa pihak ketiga yaitu menebus sepeda motor yang sudahdirampas, b) masyarakat sekitar yang menyaksikan kejadian juga tidak begitu ambil pusing, apalagi saat diminta keterangan atau menjadi saksi mereka memilih bungkam, c) minimnya personil kepolisian hanya 20 orang.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Faculty of Social & Politics Science > Department of Sociology |
Depositing User: | 033 Darti Daryanti |
Date Deposited: | 25 Nov 2014 14:59 |
Last Modified: | 25 Nov 2014 14:59 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/9851 |
Actions (login required)
View Item |