KAJIAN HYPERREALITAS PENGGUNA APLIKASI ANDROID PATH DAN INSTAGRAM PADA PELAJAR

Herdiyanti , Ade and Gushevinalti, Gushevinalti and Dwi, Aji Budiman (2014) KAJIAN HYPERREALITAS PENGGUNA APLIKASI ANDROID PATH DAN INSTAGRAM PADA PELAJAR. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

	Archive (Thesis) I,II,III,II-14-ade.FS.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (5MB)
	Archive (Thesis) IV,V,LAMP,II-14-ade.FS.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (5MB)

Abstract

Di era globalisasi yang memiliki kemajuan tekhnologi ini, ruang untuk mempresentasikan diri sudah bisa dijangkau bebas oleh semua orang salah satunya melalui media sosial. Media sosial menjadi salah satu wadah untuk mempresentasikan diri yang dianggap paling tepat, diantaranya Path dan Instagram. Kelompok yang paling banyak menggunakan media sosial ini adalah kelompok remaja yang terdiri dari kalangan pelajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelajar mempresentasikan diri mereka ke dalam Path dan Instagram dalam kajian teori Hyperealitas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu untuk menjelaskan lebih dalam mengenai cara pelajar dalam mempresentasikan diri mereka ke dalam Path dan Instagram. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan data primer yang merupakan data utama yang diperoleh dari wawancara mendalam dengan informan dan observasi. Penelitian ini juga menggunakan data sekunder seperti buku, jurnal, artikel online, makalah dan tulisan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pelajar menemukan realitas kedua dalam mempresentasikan diri mereka pada Path dan Instagram sebagai mana dengan yang dikatakan oleh Jean Baudrillard bahwa melalui model simulasi,manusia dijebak dalam satu ruang, yang disadarinya sebagai nyata, meskipun sesungguhnya semu atau maya dengan cara mengunggah kegiatan yang mereka lakukan sehari-hari, mulai dari status (bangun/tidur), apa yang mereka rasakan melalui simbol emoticon, musik yang didengarkan, foto diri sendiri, dan lain sebagainya. Dengan melakukan hal tersebut maka pelajar merasa dirinya diterima dilingkungan sosial dan mampu menunjukkan eksistensi diri mereka dalam media sosial sehingga berpengaruh terhadap pembentukan realitas kedua dalam media sosial yang dianggap sebagai dunia baru.

Actions (login required)

View Item