HUKUMAN PENJARA SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974

Aprizal z., Deni and Joko , Susetyanto and Hamdani, Maakir (2009) HUKUMAN PENJARA SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974. Undergraduated thesis, Fakultas Hukum UNIB.

[img] Text
Deni Aprizal FE-2.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Salah s atu azas p erkawinan ya ng dis ya ri‟atkan Isla m ialah p erkawinan untuk selama-lamanya, yang meliputi rasa tentram dan saling menyayangi antara suami dan istri dalam kehidupan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hukuman Penjara sebagai alasan perceraian menurut Hukum Islam dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 dan mengetahui dasar Pertimbangan Hakim (pengadilan) dalam memutuskan perceraian dengan alasan hukuman penjara menurut Hukum Islam dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974. Metode penelitian dalam penulisan ini berbentuk penelitian pustaka (library research), karena bersumber dari berbagai referensi yang berkaitan dengan hukuman penjara sebagai alasan perceraian perkawinan menurut Hukum Islam dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hukuman Penjara sebagai alasan perceraian menurut Hukum Islam dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 adalah hukuman bagi pelaku kejahatan dengan masa hukuman yang berkriteria tahunan minimal 5 (lima) Tahun penjara. Bagi umat islam, berdasarkan pendapat ahli fiqih ternyata hukuman 2 atau 3 tahun pun telah dapat dijadikan alasan untuk mengajukan perceraian, namun demikian dipenjara selama 5 (lima) tahun tadi tidak otomatis menyebabkan putusnya perkawinan. Para pihak harus melalui proses atau tahapan yakni mengajukan gugatan ke Pengadilan Agama dalam wilayah hukumnya dan mengikuti proses persidangan secara tuntas. Dasar pertimbangan hukuman penjara dapat dijadikan alasan perceraian menurut Hukum Islam dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 adalah demi kemaslahatan dan keselamatan istri, sebab suami yang jauh atau tidak berdekatan (bersama) dengan istrinya, menyebabkan timbulnya fitnah dan mengalami kesusahan atau penderitaan baik lahir maupun batin.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Postgraduate Program > Magister Hukum
Depositing User: 012 Adek Adek
Date Deposited: 06 Dec 2013 20:22
Last Modified: 06 Dec 2013 20:22
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/3715

Actions (login required)

View Item View Item