ANALISIS POTENSI SEBARAN GENANGAN TSUNAMI DI KAWASAN WISATA PANTAI PANJANG KOTA BENGKULU MELALUI PEMODELAN SPASIAL

Model genangan tsunami merupakan model spasial yang digunakan untuk mensimulasikan karakteristik genangan tsunami melalui perhitungan penurunan ketinggian genangan tsunami setiap satu meter di daratan. Pemodelan genangan
tsunami digunakan untuk mengestimasi jangkauan dan luas genangan tsunami mulai dari garis pantai sampai ke daratan dan umumnya model ini dikembangkan melalui metode empiris. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran
secara spasial potensi sebaran genangan tsunami di kawasan wisata Pantai
Panjang Kota Bengkulu. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah 1).
Memodelkan secara spasial potensi sebaran genangan tsunami untuk
menghasilkan jangkauan dan luas genangan tsunami di kawasan wisata Pantai
Panjang Kota Bengkulu. 2). Menginventarisir tingkat kerawanan bencana tsunami
sebagai upaya menciptakan tingkat kewaspadaan dan antisipasi dalam
kebencanaan di kawasan wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu. Tahapan untuk
mencapai tujuan penelitian ini dilakukan dengan cara: pengumpulan data dan
bahan penelitian, pengembangan dan analisis model spasial genangan tsunami
melalui pendekatan matematis, menentukan dan menetapkan variabel penelitian
berupa nilai indeks kekasaran permukaan dan elevasi lokasi penelitian, menyusun
dan membangun model spasial menggunakan ArcGIS serta validasi dan analisis
model potensi genangan tsunami. Hasil penelitian menghasilkan simulasi
genangan tsunami di kawasan wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu. Simulasi
ketinggian tsunami digaris pantai menggunakan skenario 10 meter, 15 meter dan
20 meter. Simulasi tsunami menyebabkan daratan di wilayah Pantai Panjang akan
tergenang seluas 1,4 – 3,5 Km2
dengan jangkauan sejauh 415 - 765 meter dari
garis pantai. Model genangan tsunami divalidasi dengan cara membandingkan
genangan tsunami hasil model Berryman dengan genangan tsunami dari BNPB
yang diunduh http://inarisk.bnpb.go.id. Peta potensi genangan tsunami hasil
pemodelan Berryman memberikan pola genangan yang sama dengan peta
genangan tsunami Inariks yang dikeluarkan oleh BNPB. Jangkauan genangan
tsunami dari kedua model memberikan hasil yang cukup berbeda dengan nilai
RMSD sebesar 166,9 dengan NRMSD sebesar 44,8 %. Luas dan jangkauan
genangan tsunami berbanding lurus dengan ketinggian tsunami di garis pantai,
semakin tinggi tsunami di garis pantai maka semakin luas genangan tsunami dan
semakin jauh jangkauan tsunami di daratan.