ANALISIS CITRA REMOTE SENSING PENDEKTESIAN LAHAN SAWAH DENGAN METODE GAUSSIAN (STUDI KASUS: PROVINSI BENGKULU)

ABSTRAK
Ketersediaan lahan seperti sawah, ladang, perkebunan dan sebagainya
merupakan salah satu faktor penting dalam kelangsungan berbagai aktivitas
seperti penyediaan pangan di Indonesia. Indonesia telah menerapkan beberapa
kebijakan demi mewujudkan tujuan pembangunan nasional diantaranya adalah
dengan peningkatan kehidupan ekonomi yang dilakukan melalui pembangunan
pertanian. Salah satu sektor pertanian yang banyak di Indonesia adalah sawah.
Sawah adalah lahan atau area tanah yang ditanami padi yang membutuhkan
saluran irigasi untuk mensuplai air ke lahan. Untuk saat ini, sebagian besar
informasi tentang lahan persawahan yang tersedia sangat terbatas. Sistem
Informasi Geografis (SIG) dapat digunakan untuk menyediakan bentuk digital dan
analisis permukaan geografis bumi sehingga dapat memberikan informasi spasial
yang tepat dan akurat. Untuk mendapatkan luas lahan sawah yang tersedia dapat
memanfaatkan data penginderaan jauh (Remote Sensing) dengan menggunakan
citra Landsat 8 dan metode Gaussian. Dalam penelitian ini telah berhasil
mengetahui luasan area sawah dengan sampel Provinsi Bengkulu dengan rentang
waktu dari tahun 2012 sampai dengan 2021. Hasil luas lahan sawah yang
didapatkan pada tahun 2012 dengan luas 624.280 Ha, tahun 2013 dengan luas
581.080 Ha, tahun 2014 dengan luas 378.220 Ha, tahun 2015 dengan luas 459.742
Ha, tahun 2016 dengan luas 506.411 Ha, tahun 2017 dengan 196.408 Ha, tahun
2018 dengan luas 327.072 Ha, tahun 2019 dengan luas 325.456 Ha, tahun 2020
dengan luas 106.126 Ha dan pada tahun 2021 dengan luas 186.708 Ha. Luas lahan
sawah dari tahun 2012 sampai dengan 2021 secara total mengalami penurunan.
Data luas lahan sawah yang awalnya 624.280 Ha mengalami penurunan sebesar
70,1% menjadi 186.708 ditahun 2021.
Kata kunci : Remote Sensing, Landsat 8, metode Gaussian , Sawah, Sistem
Informasi Geografis (SIG).