PENCEGAHAN KASUS KEKERASAN SEKSUAL BAGI ANAK OLEH YAYASAN PENDIDIKAN UNTUK PEREMPUAN DAN ANAK (PUPA) DI KOTA BENGKULU

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencegahan kasus kekerasan
seksual bagi anak oleh Yayasan PUPA di Kota Bengkulu. Secara khusus tujuan
penelitian ini mencakup 3 komponen, yaitu pelayanan pendididkan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak agar anak terhindar dari tindak
kekerasan seksual, usaha yang dilakukan Yayasan PUPA dalam mencari
dukungan pihak lain, dan pelayanan konsultasi dan bantuan hukum bagi anak untu
pemenuhan hak-haknya.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Tempat
penelitian ini adalah Yayasan PUPA Kota Bengkulu. Subjek penelitian ini
sebanyak 4 informan yang terdiri dari koordinator program, koordinator
pendidikan dan penelitian, koordinator advokasi, dan koordinator bantuan hukum
yang ada di yayasan PUPA. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Teknik analisis data memberi
pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naritif,
sehingga dapat diperoleh kejelasan arti yang terkandung dalam pernyataan
tersebut.
Hasil dari penelitian menyatakan bahwa pelayanan pendidikan yang
dilakukan Yayasan PUPA menggunakan model pembelajaran tersendiri yang
disesuaikan dengan tip-tiap sekolah dampingan. Keterlibatan sekolah dan juga
dinas-dinas terkait sangat membantu dalam menjalankan pelayanan pendidikan
tersebut karena pada dasarnya melakukan sebuah pelayanan adalah hubungan
yang dilakukan dengan tujuan saling memenuhi kebutuhan dan penerima pemberi
pelayanan, dan juga menciptakan dampak positif kepada yang diberi layanan
seperti anak yang berada di sekolah dampingan akan lebih memahami berbagai
materi dan juga cara-cara dalam mencegah kekerasan seksual. Kemudian usaha
yang dilakukan yayasan PUPA dalam mencari dukungan pihak lain dengan
menggunakan strategi kampanye offline maupun online. Dan pelayanan
konsultasi bantuan hukum bagi anak untuk pemenuhan hak-haknya dilaksanakan
dengan menggukan dua sistem yaitu litigasi dan nonlitigasi dimana litigasi itu
berupa bantuan hukum yang berhubungan langsung dengan korban dan
pengadilan sedangkan nonlitigasi adalah pelayanan seperti penyuluhan hukum.
Kata Kunci : Pencegahan, Kekerasan Seksual, Anak, Yayasan PUPA