KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ADAPTASI BUDAYA PADA PASANGAN PERNIKAHAN BEDA ETNIS DI KAMPUNG BUGIS KOTA BENGKULU

Pernikahan beda etnis adalah pernikahan yang terjadi pada pasangan yang
memiliki perbedaan latar belakang budaya dan terjadi pada masyarakat dengan
keberagaman yaitu di Desa Kampung Bugis, Kota Bengkulu. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui komunikasi antarbudaya pasangan dalam
pengelolaan kecemasan dan ketidakpastian ketika proses adaptasi budaya,
hambatan yang ditemui dalam proses adaptasi budaya dan menjelaskan proses
adaptasi budaya pada pasangan pernikahan. Penelitian ini menggunakan teori
pengelolaan kecemasan dan ketidakpastian yang dikemukakan oleh William
Gudykunts. Teori ini digunakan untuk menganalisa proses komunikasi
pasangan saat proses adaptasi budaya. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu wawancara secara mendalam, observasi dan
dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dalam
menentukan informan. Penelitian ini menggunakan teknik reduksi data,
penyajian data, dan verifikasi dalam menganalisis data penelitian. Setelah itu,
peneliti menggunakan triangulasi sumber dalam menguji keabsahan data
penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya komunikasi
antarbudaya yang efektif terjadi pada pasangan pernikahan beda etnis ini.
Informan mengelola kecemasan dan ketidakpastian dengan tetap terus
melakukan interaksi dan komunikasi sehingga informan mendapatkan
hubungan yang harmonis dalam kehidupan pernikahan, baik dengan pasangan
ataupun keluarga. Walaupun menemukan kendala bahasa diawal pernikahan,
proses adaptasi budaya yang dilakukan informan berhasil. Hal ini dibuktikan
dengan perubahan logat dan perubahan bahasa serta terdapat dominasi budaya
bugis dalam proses adaptasinya.