PERGESERAN HUBUNGAN KOMUNIKASI PAMAN (MAMAK) DENGAN KEPONAKAN (KEMENAKAN) DALAM ADAT MINANGKABAU

Dinamika perkembangan tradisi budaya Minangkabau begitu cepat dan
berpengaruh banyak perubahan dan pergeseran yang terjadi. Salah satu
diantaranya adalah perkembangan dalam komunikasi budaya antara mamak
terhadap kemenakan, Pada adat Minangkabau Hubungan mamak dan kemenakan
dalam berkomunikasi menggunakan “Kato Mandaki dan Kato Manurun” yaitu
sikap yang diperlihatkan kepada orang yang lebih tua dari kita sehingga sebuah
pesan komunikasi bisa disampaikan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan komunikasi mamak dengan kemenakan bagi mahasiswa
perantauan di Kota Bengkulu dan untuk mengetahui bentuk pergeseran
komunikasi mamak dengan kemenakan pada mahasiswa Minang perantauan di
Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang
mengambil studi kasus pada mahasiswa minangkabau perantauan di Kota
Bengkulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disfungsi sosial mamak terhadap
kemenakan terjadi karena tidak terjalankannya dua fungsi mamak yang harusnya
dijalankan, yaitu fungsi pendidikan dan agama. Kesimpulan yang didapat adalah
tidak berjalannya fungsi mamak dalam bidang pendidikan dan agama karena
fungsi mamak tersebut telah digantikan oleh ayah kemenakan itu sendiri.