DAMPAK PENGGUNAAN GADGET DALAM INTERAKSI SOSIAL REMAJA (Studi Kasus di Kelurahan Tanjung Mulia dan Ketapang Besar Kecamatan Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan)

Teknologi yang berkembang semakin maju tidak lepas dari adanya penggunaan
smarthphone yang disebut juga dengan gadget, dengan hadirnya gadget dapat
memudahkan kehidupan dan memberikan pengaruh yang besar seperti
memudahkan dalam hal komunikasi, mempengaruhi perilaku. Dengan demikian,
gadget dapat berdampak positif ataupun negatif dalam berbagai aspek kehidupan
terkhusus interaksi sosialnya mulai dari aspek kontak sosial, aktivitas bersama dan
frekuensi hubungan sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
dampak penggunaan gadget dalam interaksi sosial remaja di Kelurahan Tanjung
Mulia dan Ketapang Besar Kecamatan Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini melibatkan
23 informan yang terdiri dari 15 remaja, 5 orang tua, dan 3 masyarakat di
Kelurahan Tanjung Mulia dan Ketapang Besar Kecamatan Pasar Manna
Kabupaten Bengkulu dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Data
dikumpulkan dengan melalui observasi, wawancara dan juga dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget berdampak terhadap interaksi
sosial remaja peralihan dari kontak fisik dan non fisik, yang mana dampak
positifnya yaitu menghemat jarak dan waktu, mempermudah komunikasi dan
mendapatkan informasi, mempermudah mendapat teman baru di media sosial,
menunjang dan meningkatkan kualitas pendidikan, mempermudah melakukan
promosi jualan secara online, dan membantu mengembangkan hobi. Sedangkan
dampak negatifnya berupa kurangnya interaksi sosial di kehidupan nyata, remaja
lebih suka menyendiri dan tidak peka dengan lingkungan sekitarnya setelah
memiliki gadget, timbulnya tindakan konsumtif dan pemborosan pada remaja,
buruk untuk kesehatan, menjadi ketergantungan dengan gadget, menjadi korban penipuan di aplikasi belanja online, dan kecanduan game dan judi online.
Dampak-dampak tersebut yang bisa dilihat dan diukur dari aspek-aspek interaksi
sosial yaitu kontak sosial yang tidak berdampak pada interaksi sosial, aktivitas
bersama dan frekuensi hubungan sosial yang berdampak pada interaksi sosial
remaja.