IMPLEMENTASI PROGRAM PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA BENGKULU DI KOTA BENGKULU

Permasalahan narkotika ini merupakan permasalahan yang masih marak terjadi
diberbagai tempat dan penggunanya tidak hanya terjadi pada kalangan dewasa saja
namun juga dikonsumsi oleh remaja dan anak dibawah umur oleh karena itu perlunya
upaya dan strategi dalam mencegah penyalahgunaan narkotika ini. BNN sebagai lembaga
pemberantas narkotika perlu membuat upaya dan strategi yang baik dalam mencegah dan
memberantas penyalahgunaan narkotika ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Implementasi Program Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Oleh Badan Narkotika
Nasional Kota Bengkulu Di Kota Bengkulu dalam mencegah penyalahgunaan narkotika
dan untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi oleh BNN Kota Bengkulu dalam
mencegah penyalahgunaan narkotika di Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunaka
metode kualitatif deskriptif. Informan penelitian terdiri dari 1 Petugas Kasi P2M BNN
Kota Bengkulu,1 orang Staf Penyuluh BNN Kota Bengkulu, dan 6 orang masyarakat
penerima manfaat. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi. Dari hasil peneltian yang dilakukan oleh peneliti bahwa implementasi
pelaksanaan program pencegahan yang dilakukan oleh BNN Kota Bengkulu dalam
mencegan penyalahgunaan narkotika di Kota Bengkulu melalui 3 cara yang pertama yaitu
pencegahan primer : upaya yang dilakukan BNN yaitu dengan melakukan sosialisasi
melalui media sosial,sosialisasi melalui penyebaran pamflet dijalan,sosialisasi secara
langsung kemudian yang kedua yaitu pencegahan sekunder : dengan cara membentuk
kelurahan Bersinar(Bersih dari Narkoba),pelatihan pegiat anti narkoba,melakukan razia
ke tempat tempat yang rawan penyalahgunaan narkotika. Dan yang ketiga yaitu
pencegahan tersier : dengan melakukan monitoring. BNN juga mengalami beberapa
kendala dalam mencegah penyalahgunaan narkotika ini yaitu masih kurangnya kesadaran
masyarakat,kurangnya partisipasi masyarakat dalam membantu BNN mencegah
penyalahgunaan narkotika,kurangnya dana operasional dan sarana dan prasarana yang
kurang memadai.