PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA KUNGKAI BARU TERHADAP REHABILITASI HUTAN PANTAI CEMORO SEWU DI KAWASAN CAGAR ALAM PASAR NGALAM KECAMATAN AIR PERIUKAN KABUPATEN SELUMA PROVINSI BENGKULU

Kawasan konservasi memiliki aturan-aturan terkait dengan hutan pantai di kawasan
cagar alam menimbulkan permasalahan antara pihak yang berwenang dengan masyarakat
sekitar. Permasalahan tersebut berdampak pada masyarakat terhadap akses keluar masuk
kawasan dan dilarang melakukan kegiatan di dalam kawasan cagar alam. Namun
kenyataannya, terjadi kegiatan rehablitasi di kawasan cagar alam, salah satunya terjadi di
hutan pantai Cemoro Sewu yang berbatasan langsung dengan Desa Kungkai Baru.
Masyarakat Desa Kungkai Baru melakukan kegiatan rehabilitasi kawasan dengan tujuan
untuk mengembalikan fungsi kawasan yang telah rusak. Meskipun tidak diperbolehkan
secara aturan, namun kegiatan tersebut telah “diketahui” oleh pihak yang berwenang dan
masyarakat secara langsung berpartisipasi dan terlibat dalam kegiatan tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan teknik survei dan
wawancara kepada masyarakat sekitar.Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
teknik sampel acak (Simple Random Sampling).Dalam penelitian ini jumlah kepala keluarga
di Desa Kungkai Baru adalah sebanyak 498 KK sehingga sampel yang diambil adalah
sebanyak 49,8 KK atau dibulatkan menjadi 50 KK (10%).
Hasil penelitian mengenai persepsi masyarakat Desa Kungkai Baru memiliki
persepsi yang baik (54 %) dalam memandang pentingnya rehabilitasi hutan pantai, manfaat
ekologi, ekonomi dan sosial dalam upaya pelestarian hutan pantai Cemoro Sewu
tersebut.Tingkat partisipasi masyarakat pada kegiatan rehabilitasi masuk ke dalam kategori
rendah yaitu masyarakat mengakui bahwa masyarakat masih memiliki kepentingan dengan
hutan pantai untuk mendukung kebutuhan sehari-hari terkait dengan manfaat ekologi dan
sosial hutan pantai. Namun masyarakat memiliki pemahaman bahwa sudah ada pihak-pihak
tertentu yang memiliki wewenang untuk merehabilitasi hutan pantai secara lestari.