PENGARUH PEMBERIAN LUMPUR SAWIT YANG DIFERMENTASI OLEH JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM SAPI POTONG

Pakan merupakan salah satu komponen penting dalam usaha peternakan. Namun
para peternakan dihadapkan dengan persoalan pakan dimana harganya yang mahal dan
ketersediaan yang kurang di pasaran. Untuk itu perlu dicari alternatif untuk pakan
ruminansia yang berkualitas, harga terjangkau, memiliki nutrisi yang baik, serta yang tidak
bersaing dengan kebutuhan masyarakat. Salah satu alternatifnya dengan memanfaatkan
lumpur sawit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kecernaan bahan kering dan bahan
organik pada ransum sapi Bali yang mendapat konsentrat lumpur sawit yang telah
difermentasi dengan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Rancangan yang digunakan
adalah rancangan bujur sangkar latin (RBSL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan
dimana setiap periode penelitian berlangsung selama 19 hari yang terdiri dari 14 hari masa
pendahuluan dan 5 hari periode koleksi data. Perlakuan yang digunakan adalah sebagai
berikut P0 (100% rumput), P1 (60% rumput + 40% dedak), P2 (60% rumput + 40%
lumpur sawit fermentasi), P3 = 60% rumput + 40% lumpur sawit tanpa fermentasi).
Penelitian ini dilakukan selama ± 8 bulan yang diawali dari persiapan pakan dari
bulan Maret-Juni, perlakuan pada ternak pada bulan Juli ‒ Sepember 2020 , dan analisis
kimia sampel pada bulan September ‒ Oktober 2020. Penelitian dilakukan di beberapa
tempat yaitu di rumah jamur Raflesia sebagai tempat percobaan fermentasi dan inokulasi
jamur, Laboratorium Jurusan Peternakan dan Commercial Zone and Animal Laboratory
(CZAL) jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu sebagai tempat
dilakukannya analisa awal kadar BK dan BO sampel dan sebagai tempat dilakukannya
penelitian pada ternak, analisis proksimat sampel dilakukan di Balai Penelitian Ternak
Ciawi Bogor.
Hasil dari penelitian ini pemberian ransum berbasis konsentrat lumpur sawit yang
difermentasi dengan Pleurotus ostreatus berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap kecernaan
bahan kering dan bahan organik, dengan memiliki kecernaan bahan kering 49,72 ± 8,57%
sedangkan bahan organik 51,02 ± 9,05%. Kesimpulan penelitian ini pemberian ransum
dengan konsentrat berbasis lumpur sawit fermentasi memiliki nilai kecernaan bahan kering
dan bahan organik yang setara dengan dedak padi.