PERSEPSI APARAT PENEGAK HUKUM TENTANG KELEBIHAN MASA PENAHANAN DALAM PERSPEKTIF HAM DI KABUPATEN LAHAT

Kelebihan masa penahanan dalam perspektif HAM merupakan suatu pelanggaran
hak asasi manusia yang dilakukan oleh aparat penegak hukum, namun aparat
penegak hukum sering kali lalai dalam hal tersebut sehingga membuat Tersangka,
Terdakwa, ataupun Terpidana tersebut dirugikan baik materil maupun moril. Hal
ini terjadi karena aparat penegak hukum kurang memahami masa penahanan yang
telah diatur dalam Pasal 24 - Pasal 29 KUHAP. Pokok permasalahan penelitian ini
adalah bagaimana persepsi aparat penegak hukum terhadap kelebihan masa
penahanan serta akibat hukumnya dalam perspektif HAM di wilayah hukum
Kabupaten Lahat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan persepsi aparat
penegak hukum tentang kelebihan masa penahanan serta akibat hukumnya dalam
perspektif HAM sesuai dengan persepsi aparat penegak hukum. Metode penelitian
yang digunakan adalah penelitian hukum empiris dengan menggunakan data
primer dan data sekunder kemudian dianalisis dengan menggunkan metode
analisis kualitatif. Hasil penelitian menyebutkan bahwa persepsi aparat penegak
hukum tentang kelebihan masa penahanan dalam pespektif HAM ialah suatu
pelanggaran hak asasi manusia karena termasuk dalam penahanan yang tidak sah
serta bentuk perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang dari aparat
penegak hukum. Serta akibat hukumnya adalah dikeluarkannya tahanan tersebut
demi hukum serta berhak menuntut ganti kerugian.