FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA BURUH WANITA PEMETIK TEH (STUDI KASUS PT. TRISULA ULUNG MEGASURYA KECAMATAN KABAWETAN KABUPATEN KEPAHIANG)

Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan
keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Produktivitas memiliki dua dimensi,
yaitu efisiensi dan efektivitas. Efektivitas mengarah pada pencapaian kerja yang
maksimal melalui pencapaian target sesuai dengan kualitas, kuantitas, dan waktu.
Efisiensi berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi
penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan (Husein, 2005).
Rendahnya produktivitas dalam suatu perusahaan dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu: kemampuan kerja yang dimiliki tenaga kerja masih rendah dan perusahaan
tidak mempunyai sistem motivasi yang baik bagi produktivitas tenaga kerjanya.
Produktivitas tenaga kerja berkaitan erat dengan kuantitas yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan. Apabila produktivitas yang dihasilkan tenaga kerja yang dipekerjakan
oleh perusahaan tinggi maka perusahaan tersebut akan menghasilkan produksi yang
tinggi pula. Kualitas adalah mutu hasil petikan daun teh yang diperoleh apakah sesuai
dengan harapan yang di inginkan perusahaan terhadap tenaga kerja. Kualitas yang
dihasilkan juga menerangkan tentang jumlah kesalahan petikan, waktu dan ketepatan
dalam melakukan tugas. Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk melihat
produtivitas kerja pemetik yaitu kuantitas kerja dan kualitas kerja. Indikator kuantitas
kerja pemetik mencakup berat daun teh yang dapat dipanen oleh pemetik dalam
hitungan harian dan pencapaiannya terhadap basis tugas pemetik sesuai dengan target
perusahaan. Indikator kualitas kerja pemetik mencakup jenis petikan yang dihasilkan
bagi perusahaan sesuai dengan standar yang diharapkan.
Produktivitas kerja wanita pemetik teh diperlukan perusahaan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan perusahaan. Hal ini perlu di kembangkan agar perusahaan yng
sedang dijalankan terhindar dari kerugian karena rendahnya capaian produktivitas kerja
pemetiknya. Maka dai itu diduga terdapat empat faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya produktivitas kerja pemetik, yaitu gaya kepemimpinan mandor, motivasi
kerja, disiplin kerja dan kemampuan kerja pemetik. Penelitian terkait faktor yang
berhubungan dengan produktivitas kerja kerj ini menggunakan analisis rank spearman
versi 20.
Dalam menguur besar kecinya produktiviitas kerja wanita pemetik dapat
dihitung dari jumlah hasil petikan (kg)/jumlah jam kerja (jam). Rank spearman andalah
salah satu analisi yang dapat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel bebas,
yaitu gaya kepemimpinan mandor, motivasi kerja, disiplin kerja dan kemampuan kerja
pemetik dengan variabel terikatnya produktivitas kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas kerja wanita pemetik
tergolong dalam kategori sedang dengan rata-rata sebesar 2,82. Dilihat dari hasil
analisis rank spearman gaya kepemimpinan mandor memiliki koefisien korelasi sebesar
0,624, disiplin kerja sebesar 0,657 dan kemampuan kerja sebesar 0,739 yang
menandakan adanya hubungan yang tinggi dan positif sementara nilai signifikan gaya
kepemimpinan mandor sebesar 0,000*, disipin kerja sebesar 0,000* dan kemampuan
kerja sebesar 0,000* yang berarti memiliki hubungan yang signifikan. Sementara
motivasi kerja memiliki nilai korelasi sebear 0,438 yang menandakan adanya hubungan
yang sedang dan positif sementara nilai signifikannya sebesar 0,008* yang berarti
memiliki hubungan yang signifikan.
Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan Mandor, Motivasi Kerja, Disipin Kerja,
Kemampuan Kerja, Produktivitas Kerja, Rank Spearman.