REGENERASI PLB (Protocorm Like Bodies) ANGGREK Dendrobium gatton sunray PADA MEDIA MS YANG DIPERKAYA BAHAN ORGANIK

Anggrek Dendrobium memiliki keanekaragaman berupa warna, bentuk, bahkan
ukuran. Anggrek hanya mampu berkembang di alam kurang dari 1 % . Hal ini dikarenakan
biji anggrek sangat kecil dan tidak memiliki endosperm sehingga harus ditanam pada
medium in vitro atau kultur jaringan. Penggunaan bahan sintetis dalam kultur jaringan
sangatlah dibutuhkan namun penggunaan air kelapa dan bubur pisang merupakan solusi
terbaik sebagai campuran bahan dasar dari media kultur jaringan. Keuntungan
menggunakan air kelapa dan bubur pisang diantaranya biaya yang lebih murah, mudah
didapat dan juga dikenal ramah lingkungan. Air kelapa dan bubur pisang memiliki
kandungan auksin dan sitokinin yang tinggi. Auksin dan sitokinin dalam kultur jaringan
berfungsi meningkatkan pertumbuhan diferensiasi sel pada tanaman. Selain itu
keberhasilan metode kultur jaringan juga ditentukan oleh media tanam, Oleh karena itu
diperlukan penelitian dengan penambahan air kelapa dan bubur pisang pada perlakuan
media MS untuk meregenerasi anggrek Dendrobium gatton sunray.
Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai bulan Desember 2019 di
Laboratorium Agronomi Divisi Kultur Jaringan dan Bioteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Faktorial terdiri atas dua faktor. Faktor pertama yaitu penambahan air kelapa (A) pada
media MS dengan 3 taraf yakni: A0 = 0 (Kontrol), A1= 75 ml.L-1
, A2= 150 ml.L-1
. Faktor
yang kedua yaitu bubur pisang (B) pada media MS dengan 3 taraf yakni : B0 = 0
(Kontrol), B1= 75 g.L-1
, B2= 150 g.L-1
. Dari kedua faktor perlakuan dihasilkan 9
kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga
terdapat 45 total unit percobaan. Satu unit percobaan terdiri dari satu botol kultur yang
akan ditanam 3 planlet.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara air kelapa dan
bubur pisang terhadap semua variabel yang diamati, konsentrasi bubur pisang 75 g/L
memberikan pengaruh terbaik pada panjang akar. Pemberian berbagai konsetrasi air kelapa
tidak menunjukan pengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan.