PENGARUH PEMBERIAN PUPUK GUANO TERHADAP SERAPAN P PADA TANAMAN UBI JALAR VARIETAS ANTIN 3 DI ULTISOLS

Ultisol merupakan tanah yang mempunyai tingkat perkembangan cukup lanjut dan
dicirikan dengan penampang tanah yang dalam, peningkatan fraksi lempung seiring
dengan kedalaman tanah (horison argilik) atau adanya horison kandik, reaksi tanah masam
(pH 3,10–5,00) dan kejenuhan basa rendah (<35%). Ultisols jika digunakan untuk tanaman
pangan dan holtikultura umumnya bermasalah terhadap sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Oleh karena itu untuk meningkatkan produktivitas tanah Ultisol maka perlu dilakukan
pemupukan menggunakan pupuk guano kotoran walet. Guano memiliki tingkat Nitrogen
(N) terbesar setelah kotoran merpati. Namun menduduki urutan pertama dalam kadar unsur
fosfat dan menduduki urutan tiga terbesar bersama kotoran sapi perah dalam kadar kalium.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk guano yang menghasilkan
serapan P tertinggi pada Tanaman Ubi Jalar Varietas Antin 3 di Ultisols. Penelitian ini
telah dilaksanakan pada Juli sampai Desember 2022 di Kelurahan Bentiring Permai,
Keceamatan Muara Bangka Hulu, Kota Bengkulu. Rancangan yang digunakan adalah
Rancangan Acak Kelompok dengan lima perlakuan pupuk guano yaitu Kontrol, 10 ton/ha,
20 ton/ha, 30 ton/ha dan 40 ton/ha dengan tiga ulangan sehingga terdapat 15 satuan
percobaan. Pemberian pupuk guano berdasarkan rekomendasi pupuk kandang sapi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian lima dosis pupuk guano berpengaruh
nyata terhadap P tersedia dan Serapan P, namun berpengaruh tidak nyata terhadap pH
tanah. Pemberian dosis 40 ton/ha pupuk guano menghasilkan serapan P tertinggi dengan
nilai 0,5367 gram dan pemberian dosis 40 ton/ha juga menghasilkan P tersedia tanah
tertinggi dengan nilai 9,0267 ppm. Namun pemberian dosis pupuk guano pada serapan P
cukup diberikan pada dosis 30 ton/ha, ini dikarenakan pemberian dosis 30 ton/ha
menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata dengan 40 ton/ha.