PELAKSANAAN SANKSI ADAT CUCI KAMPUNG MENURUT MASYARAKAT ADAT MELAYU DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DI KELURAHAN PINTU BATU KECAMATAN TELUK SEGARA KOTA BENGKULU

Mengetahui proses pelaksanaan sanksi adat cuci kampung menurut
masyarakat adat melayu di Kelurahan Pintu Batu dan mengetahui tinjauan hukum
Islam terhadap pelaksanaan sanksi adat cuci kampung di Kelurahan Pintu Batu.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian empiris atau
penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dan
untuk metode pengumpulan data penulis menggunakan metode studi dokumen
dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan sanksi
adat cuci kampung di Kelurahan Pintu Batu Kecamatan Teluk Segara Kota
Bengkulu dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu : a. Tahap musyawarah
mufakat; b. Tahap arak keliling kampung dengan tanpa menggunakan busana
yang dilanjutkan dengan memercikkan darah kambing dan air tepung setawar
sedingin di sekeliling tempat kejadian dan di sebagian Kelurahan. Kemudian
proses pelaksanaan sanksi adat cuci kampung yang dilakukan di Kelurahan Pintu
Batu tersebut jika ditinjau dari hukum Islam terdapat pelanggaran, pelanggaran
tersebut terdapat pada pelaksanaan arak keliling kelurahan dengan tanpa
menggunakan busana, dimana kegiatan tersebut tidak diatur sama sekali baik
dalam peraturan daerah Kota Bengkulu maupun dalam hukum Islam, serta
kegiatan tersebut tidak ada manfaatnya sama sekali malah hanya akan membuat si
pelaku Dapek Salah bertambah malu dan bisa jadi jika mental nya tidak kuat, juga
akan mengganggu keadaan mental dari si pelaku Dapek Salah.
Kata Kunci : Sanksi Adat, Cuci Kampung, Masyarakat Adat Melayu, Hukum
Islam