Merry, dani Damanik and Adi, Bastian Salam and Joko, Susetyanto (2020) ANALISIS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS I A MENGENAI CERAI GUGAT KARENA MURTAD ( STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA NO.0217/PDT.G/2010/PA.BN KOTA BENGKULU ). ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![tesis [thumbnail of tesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png) Text (tesis)
            
              
Text (tesis)
Merry Andani.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (4MB)
Abstract
Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. 
Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita 
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang 
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Namun, perkawinan 
tidak selamanya dapat berjalan dengan mulus karena ada saat dimana muncullah 
perbedaan antara pasangan suami dan istri sehingga berakibat pada perceraian. 
Salah satunya apabila perkawinan yang telah dibina lama kemudian diketahui 
salah satu pihak baik suami maupun istri berpindah agama dari Islam ke non Islam 
atau murtad, sehingga suami maupun istri dapat mengajukan permohonan cerai 
kepada Pengadilan yang berwewenang. Pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 
2006 Tentang Peradilan Agama menegaskan bahwa kewenangan peradilan agama 
terbatas pada perkara-perkara yang terjadi antara umat Islam di Indonesia seputar 
perkawinan, Perceraian, shadaqah, infaq, wasiat, hibah, zakat, wakaf, dan 
ekonomi syariah. Pengaturan tersebut berimpilikasi pada ketentuan yang boleh 
berperkara di pengadilan agama hanyalah orang Islam (asas personalisasi). Pada 
kenyataannya, praktik yang sering ditemui di peradilan agama ialah kegiatan 
memutus perceraian akibat murtad. Tentu hal tersebut bertentangan dengan asas 
personalisasi yang melekat pada peradilan agama. Kajian ini penting untuk 
memastikan bahwa tindakan yang dilakukan peradilan agama tersebut telah sesuai 
dengan ketentuan hukum yang berlaku demi menjamin kepastian hukum pihak�pihak yang berperkara dalam persoalan perceraian akibat murtad. Penelitian ini 
adalah penelitian hukum Normatif. dengan menggunakan pendekatan konseptual, 
yakni pendekatan dalam penelitian hukum yang berasal dari pandangan�pandangan dan dokrin-dokrin di dalam ilmu hukum, hasil penelitian ini bahwa 
peradilan agama memiliki kewenangan dalam memutus dan menyelesaikan 
perkara tersebut. putusan Hakim Pengadilan Agama Bengkulu Kelas 1 A dalam 
memutus perkara Cerai Gugat Nomor 0217/Pdt.G/2010/Pa.Bn telah menciptakan 
keadilan.
Kata Kunci : kewenangan, perceraian , murtad dan peradilan agama
| Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) | 
|---|---|
| Subjects: | K Law > K Law (General) | 
| Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science | 
| Depositing User: | irma rohayu | 
| Date Deposited: | 25 Sep 2023 04:32 | 
| Last Modified: | 25 Sep 2023 04:32 | 
| URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/16296 | 

