PENINGKATAN KETAHANAN TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L) PADA KONDISI STRESS AIR TANAH MELALUI PEMBERIAN MIKORIZA ARBUSKULAR DAN KOMPOS KULIT KOPI

Inggri, Dayana and Bandi, Hermawan and Yudhi, Harini Bertm (2020) PENINGKATAN KETAHANAN TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L) PADA KONDISI STRESS AIR TANAH MELALUI PEMBERIAN MIKORIZA ARBUSKULAR DAN KOMPOS KULIT KOPI. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Text (Thesis)
SKRIPSI INGGRI DAYANA(1)(1).pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Ketika kondisi kemarau akar tanaman memiliki keterbatasan menyerap air
dalam pori-pori mikro, karena pori-pori mikro berukuran lebih kecil dibandingkan
akar tanaman. Tanaman mengalami kekurangan air yang mengakibatkan stres air
tanah. Disisi lain Mikoriza arbuscular memiliki hifa berukuran sangat halus dan
hidup bersimbiosis dengan akar sehingga mampu membantu akar tanaman
menyerap air dalam pori-pori mikro. Namun aktifitas mikoriza dipengaruhi oleh
sumber energi yang berasal dari BO tanah. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan (1) Interaksi pengaruh mikoriza arbuscular dan kompos kulit kopi
terhadap ketahanan tanaman cabai terhadap stes air tanah dan (2) Dosis mikoriza
arbuscular dan kompos kulit kopi yang optimum dalam meningkatkan ketahanan
tanaman cabai terhadap stres air tanah.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2019 - Januari 2020,
bertempat di Green house Faperta Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Tanah
yang diambil adalah tanah terdegradasi. Penelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dua faktor. Faktor pertama yaitu Mikoriza
arbuscular (Inokulasi FMA) dengan empat dosis: kontrol, 5 g propagul, 10 g
propagul , dan 15 g propagul dengan media pembawa pasir sungai. Faktor kedua
adalah kompos tiga level yaitu 0 ton/ha, 5 ton/ha dan 10 ton/ha. Kombinasi dari
FMA dan kompos diulang dalam tiga kelompok yang disusun berdasarkan arah
matahari (timur-barat). Dengan 2 set sehingga terdapat 72 unit percobaan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian 15 g/tan
FMA yang mampu menyediakan air bagi tanaman ketika kadar air dilapangan
secara nyata lebih rendah dibandingkan tanah yang diberi FMA dengan dosis lebih
rendah. Ketika diberikan FMA 15 g/tan tanaman baru menunjukan gejala layu pada
kadar air 0,32 g/g, sedangkan ketika diberikan FMA 0 – 10 g/tan maka tanaman
sudah menunjukan gejala layu pada 0,35-0,37 g/g. Terkait dengan pertumbuhan dan
hasil tanaman, respon tanaman hanya terlihat pada pemberian 5 g/tan FMA ketika
tidak dikombinasi dengan kompos, sedangkan respon tetap terlihat hingga
pemberian 15 g/tan ketika dikombinasi dengan kompos.

Item Type: Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined])
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Forestry
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 06 Oct 2023 01:57
Last Modified: 06 Oct 2023 01:57
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/16687

Actions (login required)

View Item
View Item