PERSEPSI MASYARAKAT KELURAHAN KEMUMU TERHADAP FUNGSI HIDROLOGIS HUTAN DAN PERUBAHAN IKLIM DI KELURAHAN KEMUMU KECAMATAN ARMA JAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA

Tri, Widiasari and Agus, Susatya and Putranto, B Agung N (2020) PERSEPSI MASYARAKAT KELURAHAN KEMUMU TERHADAP FUNGSI HIDROLOGIS HUTAN DAN PERUBAHAN IKLIM DI KELURAHAN KEMUMU KECAMATAN ARMA JAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of thesis] Text (thesis)
Skripsi Tri Widiasari.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Kelurahan Kemumu termasuk wilayah Kecamatan Kota Arma Jaya Kabupaten
Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu dengan luas secara keseluruhan adalah 660 Hektar.
Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya adalah daerah transmigrasi yang paling awal di
Bengkulu pada zaman penjajahan Belanda dengan mayoritas keturunan Jawa. Kelurahan
Kemumu termasuk kategori daerah dataran tinggi yang sebagian besar wilayahnya memiliki
topografi dataran dan berbukit. Kelurahan Kemumu berada pada ketinggian 11,4 m dari
permukaan air laut dengan curah hujan rata- rata berkisar antara 2000mm sampai dengan
3000mm dengan suhu rata-rata 320 C.
Masyarakat Kelurahan Kemumu rata-rata bermata pencahariansebagai petani, dengan
demikian lahan merupakan modal utama untuk memenuuhi kebutuhannya. Masyarakat yang
membuka lahan di hutan lindung Boven Lais dikarenakan kurangnya pengetahuan mereka
tentang pentingnya fungsi hutan, salah satunya fungsi hidrologis dan iklim. Masyarakat
Kelurahan Kemumu juga merupakan masyarakat petani padi yang menggantungkan
pertaniannya kepada ketersediaan air irigasi yang berasal dari hutan lindung Boven Lais dan
musim atau iklim.
Kerusakan hutan yang terjadi dapat mengakibatkan menurunnya vegetasi hutan untuk
menahan air hujan jatuh langsung kepermukaan tanah. Rusaknya vegetasi hutan dapat
mengakibatkan meningkatnya erosi tanah, terganggunya fungsi tata air sebagai penyedia air
bagi kehidupan sehari-hari masyarakat. Sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai
persepsi masyarakat Kelurahan Kemumu terhadap fungsi hidrologis hutan dan perubahan
iklim di Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara. Oleh karena
itu, penelitian in bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap fungsi hidrologis
hutan dan perspsi masyarakat terhadap dampak kurangnya ketersediaan air terhadap pertanian
serta adaptasi petani.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2019 di Kelurahan
Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian in
menggunakan metode field research dengan teknik pengambilan secara purposive, yaitu
pengambilan responden yang ditemui secara sengaja dengan kriteria yang sesuai. Kriteria
dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mempunyai lahan persawahan. Pengamblan data
dilakukan dengan wawancara terhadap responden untuk mengetahui persepsi masyarakat
dengan menggunakan daftar pertanyaan terstruktur atau kuesioner. Responden dalam
penelitian ini sebanyak 15% dari jumlah KK yang mempunyai lahan persawahan. Kelurahan
Kemumu dengan jumlah KK 386 memiliki responden sebanyak 75 KK. Hasil penelitian
dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitaif.
Kelurahan Kemumu menunjukkan umur masyarakat didominasi oleh usia produktif
penuh dengan tingkat pendidikan yang rendah. Sebagian besar jumlah anggota keluarga
responden masuk dalam kategori keluarga kecil. Masyarakat sebagian besar merupakan
penduduk yang lahir disana sehingga mayoritas sudah tinggal lebih dari 11 tahun. Mata
pencaharian masyarakat pada umumnya ialah petani, selain itu terdapat pula mata pencaharian
lain seperti berdagang, PNS, buruh maupun bekerja pada perusahaan swasta. Dampak dari
kurangnya ketersediaan air terhadap pertanian masyarakat Kelurahan Kemumu menyebabkan
hasil produksi menurun karena hama dan penyakit meningkat, gulma meningkat, padi menjadi
kerdil dan ada juga padi tidak jadi ditanam. Sebagian masyarakat melakukan adaptasi
terhadap perubahan iklim dan sebagian juga tidak melakukan adaptasi karena minimnya
pemahaman dan informasi mengenai perubahan iklim. Bentuk adaptasi yang dilakukan yaitu
mengganti tanaman dan beralih profesi menjadi buruh. Petani yang tidak melakukan adaptasi
hanya menunggu hujan atau tersedianya air untuk menanam padi kembali.

Item Type: Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined])
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Forestry
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 06 Oct 2023 07:05
Last Modified: 06 Oct 2023 07:05
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/16730

Actions (login required)

View Item
View Item