PENGARUH KUALITAS SISTEM DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA PENGELOLA KEUANGAN (Studi Empiris Pada Wilayah Kerja KPPN Kota Bengkulu)

Penelitian ini adalah model penerimaan teknologi (Technology Acceptance
Model - TAM). Model ini menyebutkan bahwa pengguna sistem cenderung
menggunakan sistem apabila sistem mudah digunakan dan bermanfaat bagi
penggunanya. Konsep TAM dilandasi oleh teori tindakan beralasan (Theory of
Reasoned Action – TRA) yang dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975).
Dalam TAM, penerimaan pemakai sistem informasi ditentukan oleh dua faktor
kunci yaitu perceived usefulness dan perceived ease of use.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linear berganda. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa
variasi variabel kepuasan pengguna pengelola keuangan dapat dijelaskan oleh
variasi variabel kualitas sistem, kualitas informasi. Tujuan penelitian ini menguji
pengaruh kualitas sistem terhadap kepuasan pengelola keuangan Satker di wilayah
kerja KPPN Kota Bengkulu dan menguji pengaruh kualitas informasi terhadap
kepuasan pengelola keuangan Satker di wilayah kerja KPPN Kota Bengkulu. Dan
hasil dari penelitian bahwa Kualitas sistem terbukti berpengaruh positif terhadap
kepuasan pengguna pengelola keuangan. Semakin tinggi kepuasan pengguna
software SAS semakin tinggi menurut persepsi pengguna, sedangkan Kualitas
informasi terbukti berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna pengelola
keuangan. Semakin tinggi kepuasan pengguna software SAS semakin tinggi
menurut persepsi pengguna.
Keterbatasan penelitian ini mengunakan objek penelitian yang kurang luas,
yaitu Wilayah Kerja KPPN Kota Bengkulu. Kondisi ini dapat diartikan bahwa hasil
penelitian ini belum digeneralisasikan bagi penelitian dengan objek yang sama.
Penelitian ada beberapa kekurangan saat melakukan penelitian yaitu susah untuk
mendapatkan informasi di dalam kantor-kantor saat mengajukan permohonan
penelitian karena adanya musibah COVID-19. Di saran untuk peneliti selanjutnya
agar dapat menambah jumlah responden dan meneliti pada sektor yang lebih luas,
agar dapat mengembangkan model penelitian dengan penambahan variabel
variabel yang mendukung.