PROGRAM TERAPI MENTAL SPIRITUAL DALAM REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS MENTAL

APTEZI, DWI and Suparman, Suparman and Cucu, Syamsudin (2021) PROGRAM TERAPI MENTAL SPIRITUAL DALAM REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS MENTAL. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
SKRIPSI DWI APTEZI D1A017003.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (6MB)

Abstract

Penyandang disabilitas mental merupakan salah satu penyandang masalah kesejahteraan sosial yang merupakan orang dengan gangguan jiwa yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi sosialnya. Upaya untuk mengembalikan keberfungsian sosial penyandang disabilitas mental yaitu melalui rehabilitasi sosial dalam bentuk layanan terapi salah satunya yaitu program terapi mental spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana program terapi mental spiritual dalam rehabilitasi sosial penyandang disabilitas mental. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan pada penelitian ini terdiri dari 11 orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling yaitu, 1 orang kepala bidang rehabilitasi sosial, 1 orang pendamping program terapi mental spiritual, 2 orang instruktur program terapi mental spiritual, 2 orang pekerja sosial dan 5 orang penyandang disabilitas mental. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terapi mental spiritual dalam rehabilitasi sosial penyandang disabilitas mental di BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu adalah terapi mental spiritual berbasis Islami, yaitu berdasarkan konsep pensucian jiwa yang terdiri dari 1). Pensucian diri, yaitu untuk mensucikan diri penyandang disabilitas mental dari gangguan mental yang dialami, dilakukan dalam bentuk ruqyah, 2). Pengembangan diri, yaitu untuk mengembangkan diri dan potensi positif penyandang disabilitas mental, dilakukan dalam bentuk kegiatan mengaji dan hafalan surat pendek, 3). Penemuan diri, yaitu upaya agar penyandang disabilitas mental mengenali dirinya dan Tuhannya, dilakukan melalui kegiatan ceramah umum atau bimbingan agama. Adapun beberapa hambatan dalam pelaksanaan program terapi mental spiritual, diantaranya yaitu kurangnya inisiatif dan motivasi penyandang disabilitas mental serta kurangnya waktu dalam pelaksanaan kegiatan. Hasil perkembangan penyandang disabilitas mental setelah mengikuti terapi mental spiritual cukup baik.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Social & Politics Science > Department of Social Welfare
Depositing User: 58 darti daryanti
Date Deposited: 30 Apr 2024 03:49
Last Modified: 30 Apr 2024 03:49
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/17939

Actions (login required)

View Item View Item