EKSES PERTUNJUKAN MUSIK ORGAN TUNGGAL PADA ACARA PERNIKAHAN

Penelitian Ekses Pertunjukan Musik Organ Tunggal Pada Acara Pernikahan
bertujuan untuk mendeskripsikan suasana pertunjukan musik organ tunggal pada
acara pernikahan, mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan ekses penonton
pada saat diadakannya hiburan musik organ tunggal dan mengetahui respon dari
masyarakat terhadap adanya ekses yang terjadi pada saat hiburan musik organ
tunggal. Penelitian Ekses Pertunjukan Musik Organ Tunggal Pada Acara Pesta
menggunakan teori interaksi sosial. Pendekatan penelitian menggunakan tekhnik
pendekatan diskriptif kualitatif. Jumlah informan dalam penelitian sebanyak 12 orang.
Data yang dikumpulkan melalui observasi partisipasi dan wawancara. Analisis yang
digunakan adalah dimulai dari tahap pengumpulan data, pengolahan data, tahap
analisis data dan penarikan kesimpulan.
Temuan dilapangan menggambarkan bahwa suasana pertunjukan musik organ
tunggal pada acara pernikahan terdapat dua kali yaitu pada siang hari dan pada malam
hari yang mana pada pertunjukan psiang dan malam hari mempunyai ketentuan
masing-masing. Sedangkan faktor-faktor yang dapat menimbulkan ekses penonton
adalah untuk ekses mabuk-mabukan adanya penyediaan minuman secara khusus dari
tuan rumah yang mengadakan hajatan dan adanya rasa gengsi sosial. Untuk ekses
perkelahian dikarenakan sulitnya mengontrol emosi, perkelahian sangat erat
hubungannya dengan ekses mabuk-mabukan. Untuk ekses perjudian dikarenakan
untuk memperoleh kepuasan selama pertunjukan musik organ tunggal berlangsung.
Mengenai respon masyarakat terhadap adanya ekses, sebenarnya masyarakat sangat
menentang adanya ekses yang terjadi, tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena
dengan adanya pertunjukan musik organ tunggal, ekses-ekses tersebut pasti akan
terjadi.