ANALISIS INTEGRASI PASAR SPASIAL DAGING SAPI DI INDONESIA

Daging sapi merupakan salah satu bahan pangan yang selalu memberikan
kontribusi dalam kebutuhan gizi masyarakat, terlebih pada protein hewani yang berguna
untuk mendukung kemajuan sumber daya manusia di Indonesia. Integrasi pasar
merupakan salah satu cara mengukur sejauh mana pertukaran harga yang terjadi di pasar
acuan yang akan menyebabkan terjadinya perubahan harga pada pasar pengikutnya. Jika
ada informasi pasar yang sama dan distribusi yang cukup cepat ke pasar lainnya.
(Nuraeni et al., 2016).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi pasar spasial antar pasar
daging sapi di Indonesia, serta mengetahui pasar yang menjadi pasar pemimpin (Market
Leader) dan menganalisis bagaimana pengaruh suatu pasar terhadap pasar lainnya. Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series
yang di peroleh dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN).
Metode analisis yang digunakan adalah Vector Error Correction Model dan Variance
Decomposition yang menggunakan aplikasi Eviews 9.
Berdasarkan hasil uji kointegrasi dilima kawasan di Indonesia didapatkan bahwa
pasar daging sapi di Indonesia telah terintegrasi dengan tingkat integrasi yang rendah.
Berdasarkan uji Variance Decomposition diketahui pengaruh suatu pasar terhadap pasar
lainnya disetiap kawasan di Indonesia saling mempengaruhi dan diketahui juga pasar
yang menjadi pasar pemimpin, untuk di kawasan Sumatera yang menjadi pasar
pemimpin yaitu pasar Pelantar Kud Kepulauan Riau, di kawasan Jawa, Bali dan Nusa
Tenggara yang menjadi pasar pemimpin yaitu Pasar Jatinegara DKI Jakarta, di kawasan
Kalimantan yang menjadi pasar pemimpin yaitu pasar Klandasan Kalimantan Timur, di
kawasan Sulawesi yang menjadi pasar pemimpin yaitu pasar Manando Sulawesi Tengah,
dan di kawasan Indonesia Timur yang menjadi pasar pemimpin yaitu pasar Gamalama
Maluku Utara.
Kata Kunci: Integrasi Spasial, Vector Error Correction Model, dan Variance
Decomposition.