FEBRIANTY, AISYAH and Sri, Handayani Hanum and Heni, Nopianti (2021) PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL: STUDI KASUS PADA MASYARAKAT SUKU ANAK DALAM DI KABUPATEN SAROLANGUN JAMBI. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
SKRIPSI_ AISYAH FEBRIANTY - SAD.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (6MB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengenali masyarakat Suku Anak Dalam di Kabupaten
Sarolangun dalam memelihara serta mempertahankan kearifan lokalnya dalam pengelolaan
hutan konservasi di Taman Nasional Bukit Duabelas. Penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif. Teori deep ecology yang berfokus pada makhluk hidup dan
upaya untuk mengatasi masalah lingkungan, dipilih untuk dianalisis. Informan ditentukan
dengan purposive sampling meliputi orang-orang yang memiliki peran penting dalam
komunitas Suku Anak Dalam seperti Tumenggung dan tokoh-tokoh komunitas Suku Anak
Dalam seperti, Mangku, Depati, Tengganai serta informan tambahan dari pegawai kantor
STPN Resort IIE Air Hitam. Pengumpulan data melalui observasi dengan mengamati
kegiatan sehari-hari Suku Anak Dalam, kemudian dengan melakukan wawancara
mendalam semi tersruktur dan dokumentasi berupa mengumpulkan data sekunder.
Penelitian menghasilkan informasi bahwa Suku Anak Dalam memiliki nilai-nilai dan
aturan-aturan yang masih terlaksana dan dipertahankan dalam pengelolaan hutan yang
membentuk suatu kearifan lokal Suku Anak Dalam. Kearifan lokal tersebut diantaranya
adalah 1). seloko adat yang merupakan aturan-aturan dan nilai-nilai kehidupan yang sangat
berharga bagi Suku Anak Dalam. 2) membuat zonasi kawasan yang merupakan cara
tradisional dalam pembagian kawasan yang terdiri dari zona inti, zona rimba, zona
pemanfaatan, zona tradisonal, dan zona religi. 3). Pemanfaatan hasil hutan berupa flora
seperti tumbuhan obat, pohon penghasil getah, dan pohon penghasil daun untuk atap rumah
serta fauna berupa hewan seperti monyet, kijang, kelinci, babi, dan ikan. 4) Dalam
pelestarian hutan seperti dengan adanya larangan menebang pohon sialang (pohon
penghasil madu) dan pohon sentubung budak (pohon penanda kelahiran anak).
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Social & Politics Science > Department of Sociology |
Depositing User: | 58 darti daryanti |
Date Deposited: | 17 May 2024 03:04 |
Last Modified: | 17 May 2024 03:04 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/18034 |