PEMAKNAAN PESAN PADA UPACARA RITUAL NGANTUNG BUAY

Upacara ritual ngantung buay merupakan salah satu upacara adat yang
terdapat di desa Tanjung Atap, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir
Sumatera Selatan. Pada upacara ini banyak terdapat simbol-simbol yang mempunyai
makna tertentu yang dipercayai masyarakat, hal ini menjadi menarik untuk diteliti.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengetahui
makna simbol-simbol serta untuk mengetahui pesan-pesan yang ingin disampaikan
yang terdapat pada upacara ritual ngantung buay. Dengan menggunakan teori
Interaksi Simbolik untuk membantu dalam penelitian.Tipe penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif sedangkan untuk mencari informan
peneliti menggunakan teknik Purposive Sampling dengan menggunakan metode
pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipan dan studi
dokumentasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pada upacara ritual
ngantung buay ini banyak terdapat simbol-simbol yang mempunyai makna bagi
masyarakat desa Tanjung Atap seperti: buay, sule, gelang dan kalung, uang koin,
bawang merah, daun gamat, pisau, bunga, sabun cuci, beras, jarum, sorban/selendang,
keluar pintu belakang, mendatangi alim ulama/lelaki tua, masuk pintu depan,
nyanyian ngantung buay, doa bergilir, ngidang. Dalam upacara ngantung buay ini
bahwa dalam prosesi tersebut tatacara atau aturan dalam upacara ngantung buay
banyak terdapat unsur-unsur yang berupa simbolik. Simbol-simbol tersebut tidak lain
adalah sebagai pengungkapan karsa atau keinginan serta pengharapan dan doa yang
dilakukan oleh orang tua kepada sang bayi. Pengungkapan keinginan dan harapan
tersebut merupakan sebuah wujud komunikasi yang ditujukan untuk sang bayi
khususnya dan mendatangkan kemanfaatan, barokah serta kesejahteraan bagi si orang
tua itu sendiri pada umumnya