PENGARUH KONEKSI POLITIK TERHADAP PERSISTENSI LABA DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019)

Penelitian ini bertujuan memberikan bukti secara empiris Pengaruh
Koneksi Politik terhadap Persistensi Laba dengan Kepemilikan Institusional
sebagai Variabel Moderasi. Persistensi laba dalam penelitian ini diukur dengan
slope koefisien hasil regresi laba sekarang pada laba masa depan menggunakan
Model Tee & Rasiah. Koneksi politik diproksikan dengan dewan komisaris
independen, direktur independen, dan komite audit dengan menggunakan variabel
dummy. Kepemilikan institusional diukur dengan menghitung jumlah saham yang
dimiliki institusi dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
Penelitian ini diuji menggunakan analisis regresi berganda dengan
program SPSS versi 22. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah
perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017
2019. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode
purpossive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 604 observasi.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki
koneksi politik tidak berpengaruh terhadap persistensi laba dan juga kepemilikan
institusional tidak memoderasi pengaruh koneksi politik terhadap persistensi laba.
Implikasi penelitian ini adalah memberikan informasi teoritis mengenai
teori agensi yang di dalamnya terdapat masalah keagenan yang dapat
menyebabkan terjadinya konflik kepentingan antar para pemangku kepentingan
sehingga dibutuhkanlah biaya monitoring untuk meminimalisir konflik keagenan.
Bagi perusahaan non keuangan dan penelitian selanjutnya, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi tambahan dan pemahaman mengenai apa
saja yang dapat menyebabkan rendah atau tingginya persistensi laba khususnya
adanya koneksi politik. Bagi manajemen harus tetap mengedepankan kepentingan
stakeholder dengan menyajikan laporan keuangan yang sebenar-benarnya sebagai
bentuk pelaporan keuangan yang berkualitas dan berorientasi pada persistensi laba
yang baik.
Keterbatasan penelitian ini yaitu sumber informasi mengenai koneksi
politik pemegang kepentingan yang dimiliki perusahaan hanya diperoleh melalui