PENGARUH PENGETAHUAN KEUANGAN DAN SIKAP KEUANGAN TERHADAP PERILAKU MANAJEMEN KEUANGAN PADA UMKM SEKTOR PENYEDIAAN MAKAN MINUM DI KECAMATAN ARGAMAKMUR

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi signifikan bagi
pembangunan ekonomi suatu negara. Di Indonesia UMKM sangatlah penting bagi laju
perekonomian sebagai salah satu cara untuk mempercepat pembangunan daerah. Menurut
Humaira (2018) salah satu masalah yang menjadi perhatian bagi para pelaku UMKM
adalah permasalahan yang berkaitan dengan perilaku manajemen keuangan yaitu
permasalahan pengetahuan keuangan dan sikap keuangan yang dimiliki. UMKM
merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan cukup penting dalam penyerapan
tenaga kerja. UMKM harus memikirkan cara atau langkah- langkah yang tepat demi
keberhasilan usaha yang dituju.
Perilaku manajemen keuangan dianggap sebagai salah satu konsep penting dalam
ilmu keuangan. Perilaku manajemen keuangan merupakan kemampuan seseorang dalam
mengatur dana keuangan sehari-hari, yang terdiri dari perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan uang (Humaira,
2018). Terdapat beberapa beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku manajemen
keuangan yang dimiliki oleh para pelaku usaha, yaitu masalah pengetahuan keuangan
(alat keuangan dan keterampilan keuangan) dan sikap keuangan yang diartikan sebagai
keadaan pikiran, pendapat, serta penilaian tentang keuangan (Atkinson & Messy).
Penelitian ini melihat seberapa tinggi perilaku manajemen keuangan yang dimiliki oleh
pelaku UMKM sektor penyediaan makan minum di Kecamatan Argamakmur untuk
menyikapi sikap keuangan mereka karena sangat penting untuk pemahaman keuangan.
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti apakah pengetahuan keuangan, sikap
keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan pelaku UMKM sektor penyediaan
makan minum di Kecamatan Argamakmur. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif dimana terdapat pengujian hipotesis. Metode pengumpulan data
dalam penelitian ini dengan penyebaran kuesioner secara offline. Populasi dalam
penelitian ini adalah UMKM yang ada di Kecamatan Argamakmur. Jumlah sampel dalam
penelitian ini sebanyak 165 responden. Analisis dalam penelitian ini diolah dengan
menggunakan SPSS 16.0 for windows.Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa
pengetahuan keuangan dan sikap keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perilaku manajemen keuangan pada UMKM sektor penyediaan makan minum di
Kecamatan Argamakmur. Hasil ini mengindikasikan bahwa sifat individu memiliki peran
penting. Hal seperti sikap dan pengetahuan keuangan menjadi faktor utama perilaku
manajemen keuangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Pengetahuan Keuangan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Perilaku Manajemen Keuangan. Hal ini menunjukkan
semakin tinggi tingkat pengetahuan pemilik UMKM sektor penyediaan makan minum di
di Kecamatan Argamakmur maka semakin meningkat pula tingkat perilaku manajemen
keuangan. 2) Sikap Keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku
Manajemen Keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik atau positif sikap
keuangan pemilik UMKM sektor penyediaan makan minum di Kecamatan Argamakmur
maka semakin meningkat pula tingkat perilaku manajemen keuangan.
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini yaitu, penelitian ini menunjukkan
bahwa pengetahuan keuangan dan sikap keuangan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap perilaku manajemen keuangan pada pemilik UMKM sektor penyediaan makan
minum di Kecamatan Argamakmur. Hal tersebut menunjukkan bahwa UMKM yang lebih
sukses dijalankan oleh wirausahaan yang melek finansial dan memahami konsep
keuangan. Adapun saran praktis dalam penelitian yaitu memperluas jangkauan penelitian
seperti di sektor perdagangan, jasa, pertanian, peternakan,industri. Para UMKM juga
dapat meningkatkan pengetahuan keuangan dan sikap keuangan dengan cara
mengumpulkan informasi mengenai pengelolaan keuangan dari berbagai sumber
misalnya seperti sosial media, meningkatkan dengan memahami fungsi keuangan yang
dapat dipelajari dari pengalaman orang lain dan peneliti menyarankan agar pemerintah
daerah, lembaga keuangan dan pemangku keuangan lainnya untuk meningkatkan edukasi
mengenai pengetahuan keuangan baik dilakukan secara offline maupun digital agar
memiliki pengetahuan mengenai cara pengelolaan keuangan yang baik dan benar