PELAKSANAAN PELATIHAN KETERAMPILAN TENAGA KERJA (PKTK) BIDANG KETERAMPILAN MEUBEL DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BENGKULU UTARA TAHUN 2007.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pendapat penyelenggara
tentang pelaksanaan pelatihan keterampilan tenaga kerja (PKTK) bidang
keterampilan meubel Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Bengkulu Utara Tahun
2007.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Teknik pengumpul data dalam penelitian ini yaitu observasi,wawancara,
dan studi dokumentasi,sedangkan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
menggunakan teknik reduksi data (Data Reduktion), penyajian data (Display Data),
dan verifikasi data atau pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian yang dapat diungkapkan sebagai temuan penelitian adalah
sebagai berikut: menganalisis kebutuhan warga belajar dalam menetapkan jenis
keterampilan yang cocok dilaksanakan dengan melihat dari segi kebutuhan daerah
tersebut Perencanaan program Pelatihan Keterampilan Tenaga Kerja yaitu dengan
menetapkan kriteria instruktur pelatihan keterampilan dibidang meubel ini biasanya
diambil dari PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang memiliki pendidikan formal minimal
DII yang sesuai dengan jurusan dan keterampilan yang mereka miliki. Pada waktu
pelaksanaan metode yang digunakan dalam pelatihan keterampilan meubel ini berupa
workshop yaitu 25% teori dan 75% praktek sedangkan penentuan waktu, tempat dan
prekuensi dalam melaksanakan pelatihan keterampilan meubel tergantung dengan
dana yang dikeluarkan dari pemda dan tempat pelatihan diadakan di kecamatan yang
meminta. Dalam proses pemberian materi pelatihan ini memerlukan alat bantu untuk
mempermudah pencapaian keberhasilan dalam pemahaman materi yang
disampaikan oleh instruktur kepada peserta pelatihan keterampilan meubel dan alat
bantu tersebut sudah disediakan oleh panitia pelatihan. Penyusunan bahan ajar
pelatihan keterampilan tenaga kerja dalam bidang meubel ini meliputi materi yang
berupa teori dan praktek, materi yang diberikan kepada peserta pelatihan ada dua
kategori yaitu 25% teori dan 75% praktek. Teorinya adalah berupa pengenalan,
perhitungan, gambar desain sedangkan prakteknya adalah praktek dasar, praktek
benda jadi dan finishing. Proses pelaksanaan pelatihan yang diadakan masih banyak
terdapat hambatan-hambatan atau permasalahan yang mempengaruhi pelaksanaan
pelatihan yaitu pesertanya kurang semagat selama mengikuti materi pelatihan
keterampilan meubel yang diberikan oleh instruktur, untuk mengatasi hambatan-
hambatan dalam pelaksanaan pelatihan yaitu dengan cara memperbanyak praktek dari
pada teori supaya peserta pelatihan tidak cepat merasa jenuh dengan hanya
mendengarkan teori saja akan tetapi mereka akan bersemangat karena mereka selain
mendapatkan teori mereka bisa mempraktekkannya. Dari hasil penilaian bahwa warga
belajar sudah mencapai tingkat keberhasilan 70% sedangkan 30% nya mereka sudah
dikatakan berhasil tetapi kurang maksimal ini disebabkan karena peserta kurang
menguasai materi yang telah diberikan instruktur pelatihan.