Oktarini, Anggi and Sirman, Dahwal and Muhammad, Darudin (2009) TALAK DAN RUJUK DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERKAWINAN ISLAM. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Fakultas Hukum UNIB.
![skripsi anggi.pdf [thumbnail of skripsi anggi.pdf]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
skripsi anggi.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (620kB)
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh keinginan penulis untuk mengetahui
pandangan hukum Islam dalam hal Penjatuhan Talak dan Rujuk. Penelitian ini
bertujuan untuk mngetahui bagaimana pandangan Hukum lslam dalam penjatuhan
talak dan pelaksanaan Rujuk. Penelitian ini adalah penelitian hukum normative.
Pendekatan dilakukan dengan pendekatan yurudis normatif. Pengumpulan bahan
hukum dilakukan dengan penelusuran literature hukum primer, sekunder dan
informasi penelusuran on line (internet). Analisis data dilakukan secara kualitatif
dengan menggunakan tahapan-tahapan berfikir secara sistematis Hasil dari
Skripsi yang di tulis oleh penulis ini bahwa Talak merupakan sesuatu yang
disyari’atkan. Yang menjadi dasarnya adalah Al-Qur’an dan al-Hadits serta ijma’.
Hanya saja, terkadang ’ilaj (terapi dan upaya penyelesaian) tidak bisa efektif lagi
karena perpecahannya sudah parah dan persengketaanya sudah memuncak,
sehingga pada saat itu mesti ditempuh ’ilaj yang lebih, yaitu talak. Orang yang
mencermati hukum-hukum yang terkandung dalam masalah talak akan kian kuat,
menurutnya perhatian Islam terhadap institusi rumah tangga dan keinginan Islam
demi kekalnya hubungan baik antara suami isteri. Karena itu, tatkala Islam
membolehkan talak, ia tidak menjadikan kesempatan menjatuhkan talak hanya
sekali yang kemudian hubugan kedua suami isteri terputus begitu saja selama-
lamanya, tidak demikian, namun memberlakukannya sampai beberapa kali. Rujuk
harus dilakukan dengan persetujuan isteri di hadapan Pegawai Pencatat Nikah
atau P3NTR. Pegawai Pencatat Nikah atau P3NTR memeriksa dan menyelidiki
syarat-syarat rujuk menurut hukum munakahat apakah rujuk yang akan dilakukan
itu masih dalam iddah talak raj’i dan apakah perempuan yang akan dirujuk itu
adalah isterinya. Setelah itu suami mengucapkan rujuknya dan masing-masing
yang bersangkutan beserta saksi-saksi menandatangani Buku Pendaftaran Rujuk.
Setelah rujuk itu dilaksanakan, Pegawai Pencatat Nikah atau P3NTR menasihati
suami isteri tentang hukum-hukum dan kewajiban mereka yang berhubungan
dengan rujuk. Dalam hal rujuk dilakukan di dadapan P3NTR. Daftra rujuk dibuat
rangkap 2 (dua) diisi dan ditandatangani oleh masing-masing yang bersangkutan
serta saksi-saksi, sehelai dikirim kepada Pegawai Pencatat Nikah di daerahnya,
disertai surat-surat keterangan yang diperlukan untuk dicatat dalam Buku
Pendaftaran Rujuk yang lain disimpan (Pasal 33 Peraturan Menteri Agama
Nomor 3 Tahun 1975).
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science |
Depositing User: | 014 Abd. Rachman Rangkuti |
Date Deposited: | 06 Dec 2013 06:57 |
Last Modified: | 06 Dec 2013 06:57 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/3591 |