KOMUNIKASI DALAM PENYEBARAN INFORMASI PEMBANGUNAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
menganalisa dan menjelaskan bagaimanan latarbelakang sosiokultural masyarakat
mempengaruhi proses komunikasi dan penyebaran informasi pembangunan di pedesaan,
yaitu di desa Talang Alai, Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma. Program
komunikasi dan pembangunan yang diteliti adalah dalam lingkup program P2KP pada
Tahap I di Bidang Sarana Prasarana Dasar Lingkungan dan Perumahan yang berjalan
dari bulan Juli 2007-Juli 2008. Untuk meneliti proses komunikasi, peneliti menggunakan
Model Komunikasi Tubbs dalam Mulyana (2007 : 166) karena model ini dinilai sangat
representatif dalam menggambarkan realita sosial yang terjadi di masyarakat Talang
Alai dengan latarbelakang sosiokultural yang berbeda-beda. Model ini juga memuat
unsur-unsur yang mempengaruhi umpan balik komunikasi yang ditimbulkan dari adanya
sistem komunikasi yang berkembang dimasyarakat. Informan yang menjadi subjek
dalam penelitian ini terdiri dari 45 orang informan pokok berasal dari masyarakat Desa
Talang Alai, dan 3 orang informan kunci yaitu 2 orang perwakilan KSM, BKM yang
ditarik dari informan pokok serta 1 orang Fasilitator Kelurahan P2KP Talang Alai.
Teknik pemilihan subjek penelitian dengan menggunakan metode snowball. Teknik
analisis data menggunakan analisis intrepretif Model Alir dari Miles dan Huberman,
meliputi: reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian yang
dilakukan, ditemukan bahwa terdapat perbedaan proses komunikasi dan pembangunan
pada masyarakat Talang Alai, terutama ditiap-tiap dusun. Proses komunikasi dan
pembangunan yang ada didusun II dan III sudah berjalan dengan efektif dan lancar,
sementara proses komunikasi didusun I dan dusun Taba belum berjalan dengan efektif
sehingga pelaksanaan pembangunan menjadi terhambat. Fenomena ini berkaitan dengan
adanya perbedaan latarbelakang sosial, kelompok dan etnis dimasyarakat, sehingga
mempengaruhi proses komunikasi dan pembangunan didesa. Dan fenomena ini
dianggap cukup mewakili dari model komunikasi Tubbs dalam Mulyana (2007 : 167),
yang digunakan sebagai pisau analisa dalam penelitian, yang mengemukakan bahwa
proses dan efek komunikasi interaksional berkaitan dengan aspek sosiokultural yang
melekat pada setiap pelaku komunikasi.