PENGARUH PERILAKU WARIA DALAM PERKEMBANGAN PERILAKU REMAJA DI KECAMATAN SEGINIM KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku waria dalam
perkembangan perilaku remaja di Kecamatan Seginim Bengkulu Selatan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif dalam
menjabarkan hasil penelitian dari lapangan. Pengumpulan data dilakukan melalui
teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Penelitian dilakukan di
Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan, Propinsi Bengkulu. Dari hasil
penelitian diperoleh data bahwa Perilaku waria sangat berpengaruh dalam
perkembangan perilaku remaja. Perilaku waria yang sangat perpengaruh dalam
perkembangan perilaku yaitu perilaku homosek, cara berdandan dan cara
berpakaian kaum waria.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi remaja terpengaruh dengan waria:
Kurang perhatian orang tua, karena keadaan ekonomi keluarga, terlalu sering
berkumpul dengan waria, latar belakang pendidikan ilmu pengetahuan tentang
agama yang kurang, pengaruh lingkungan sekitar dan karena ada sebagian remaja
yang pergi keluar daerah setelah pulang merekapenyakit waria. Bentuk-bentuk
perilaku yang dapat mempengaruhi perilaku remaja: Perilaku yang suka dengan
sesama jenis (homosek), berdandan dan bertingkah laku seperti perempuan, cara
bicara dan gerak-gerik yang seperti perempuan dan perilaku yang suka mewarnai
rambut. Faktor yang menyebabkan munculnya waria di Kecamatan Seginim:
karena adanya sebagian remaja yang urbanisasi keluar daerah yang membawah
bibit waria, kurangnya pengetahuan tentang agama, keadaan ekonomi keluarga
yang kurang mendukung, pendidikan yang rendah, pengaruh teman sebaya, orang
tua salah asuh atau salah didik, dan kurang puas dengan tubuh laki-laki.
Keberadaan waria di Kecamatan Seginim memberikan kontribusi karena para
waria ini membuka usaha seperti salon dan buka warung nasi.
penulis sangat mengharapkan kepada remaja jangan sampai terpengaruh
dengan perilaku waria, orang tua harus lebih memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan putranya jangan sampai anak terjerumus kedalam kehidupan waria.
Masyarakat penulis sangat mengharapkan bantuaan masyarakatdalam upaya
untuk mengurangi jumlah kaum waria di Kecamatan Seginim dengan cara
berkerja sama memberantas remaja tertular penyakit kaum waria dan kepada
pemerintah setempat penulis juga mengharapkan kerja samanya untuk
mengurangi jumlah angkah kaum waria di Kecamatan Seginim. Melalui
penyuluhan yang berhubungan masalah tersebut.