INDIKATOR ALTERNATIF ASAM BASA DARI EKSTRAK BERBAGAI BUNGA DAN IMPLEMENTASINYA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SALINGTEMAS DI SMA NEGERI 1 MUARA KELINGI

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menentukan perbandingan trayek (range) pH
ekstrak bunga kertas (Bougenville sp.), bunga pukul empat (Mirabilis jalapa),
bunga tapak darah (Catharantus roseus), bunga nenas kerang (Rhoeo discolor),
bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L), (2) Menentukan perbandingan volum
titrat ekstrak bunga kertas (Bougenville sp.), bunga pukul empat (Mirabilis
jalapa), bunga tapak darah (Catharantus roseus), bunga nenas kerang (Rhoeo
discolor), bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) dengan phenolptalein, dan (3)
Mengetahui proses dan hasil belajar kimia menggunakan pendekatan
SALINGTEMAS dengan bantuan modul pada materi asam basa melalui
penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Kelima sampel
dibersihkan , kemudian dikeringkan tanpa sinar matahari, sampel diekstrak
dengan menggunakan HCl 0,1 M dalam methanol dengan perbandingan 1 : 10
selama 24 jam. Didapatkan hasil: (1) trayek pH perubahan warna ekstrak bunga
sepatu pH 6 – pH 7 (Pink –Bening), ekstrak bunga tapak dara pH 3 – pH 4 (Pink
– Bening), ekstrak bunga pukul empat pH 7 – pH 8 (Bening – Hijau Kekuningan),
ekstrak bunga kertas pH 11 – pH 12 (Pink – Kuning), ekstrak bunga nenas
kerang pH 5 – pH 6 (Pink – Hijau), (2) dari hasil pengujian hipotesis
perbandingan volume titrat dengan menggunakan ANOVA Fhitung > Ftabel maka H0
ditolak artinya ada perbedaan volume titrat terpakai antara kelima ekstrak bunga
dengan phenolptalein. Pada implementasi pembelajaran menggunakan
pendekatan SALINGTEMAS, pada siklus I nilai rerata hasil belajar 63.85
sedangkan penilaian proses dan sikap 50% siswa memperoleh nilai baik, siklus II
nilai rerata hasil belajar naik menjadi 70.14 sedangkan penilaian proses dan
sikap 77% siswa memperoleh nilai baik dan pada siklus III nilai hasil rerata
belajar naik menjadi 75.55 sedangkan penilaian proses dan sikap terjadi
kenaikan secara signifikan, dimana 99% siswa memperoleh nilai baik pada aspek
sikap dan 92% siswa memperoleh nilai baik pada aspek proses.