ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT RAKYAT DI DESA RIAK SIABUN KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SELUMA

Tingkat pertumbuhan perekonomian Indonesia di bidang non pertanian
(industri) dan migas mengalami penurunan yang cukup tajam. Hal ini dimulai pada saat
Indonesia mengalami krisis moneter yang mengakibatkan nilai tukar rupiah terhadap
dolar merosot tajam. Akibatnya para pengusaha pada bidang tersebut gulung tikar,
dengan keadaan seperti di atas maka Indonesia tidak dapat berharap banyak pada sektor
non pertanian (industri) dan migas. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut maka
pemerintah beralih pada bidang usaha pertanian untuk menjalankan roda perekonomian
di Indonesia yang dianggap memiliki prospek dan tidak rentan (tahan) terhadap gejolak
perekonomian (krisis moneter). Salah satu sub sektor pertanian yang cukup menonjol
dan memiliki peluang untuk dikembangkan yaitu perkebunan. Tanaman perkebunan
tumbuh subur dan diusahakan secara intensif oleh para pengusaha agribisnis di
Indonesia.
Kelapa sawit merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang prospek
pengembangan ke depan sangat cerah mengingat faktor pendukung seperti tanah dan
iklim sangat mendukung untuk pengembangan komoditas ini untuk masa yang akan
datang. Penelitian ini bertujuan mengetahui besarnya pendapatan usaha perkebunan
kelapa sawit rakyat pada berbagai umur tanaman dalam enam bulan terakhir,
mengetahui besar tingkat efisiensi biaya usaha perkebunan kelapa sawit rakyat pada
berbagai umur tanaman dalam enam bulan terakhir. Penelitian ini dilakukan di desa Riak
Siabun Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma. Penentuan lokasi penelitian dilakukan
secara sengaja (purposive). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa
data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara metode
sensus. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 23 petani responden. Analisis yang
digunakan adalah analisis pendapatan dan analisis R/C Ratio.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, pendapatan rata-rata
petani usahatani kelapa sawit di daerah penelitian yang terbesar adalah petani yang
memiliki tanaman kelapa sawit pada umur sepuluh tahun sebesar Rp 13.734.862,5/Ut
atau Rp 2.886.211,25/Ha, terkecil adalah petani yang memiliki tanaman kelapa sawit
pada umur empat tahun sebesar Rp 2.131.200/Ut atau Rp 1.008.705,79/Ha. Usaha
perkebunan kelapa sawit pada berbagai umur tanaman di desa Riak Siabun sudah
efisien. Petani kelapa sawit yang mempunyai efisiensi yang tinggi adalah petani yang
memiliki tanaman kelapa sawit pada umur sepuluh tahun yaitu sebesar 2,01, ini
disebabkan karena penerimaan dan efektifitas produksi maupun penjualannya juga lebih
tinggi.