APLIKASI BOX-JENKINS DALAM PERAMALAN PRODUKSI DAN PENJUALAN SERTA ANALISIS RESPON PENAWARAN CPO DI PT. SOCFINDO

Kelapa sawit merupakan tanaman komoditas perkebunan yang cukup penting
di Indonesia dan masih memiliki prospek pengembangan yang cukup cerah.
Komoditas kelapa sawit, baik berupa bahan mentah maupun hasil olahannya,
menduduki peringkat ketiga penyumbang devisa nonmigas terbesar bagi negara
setelah karet dan kopi.
Minyak sawit CPO merupakan salah satu produk utama pabrik pengolahan
kelapa sawit yang berasal dari mesocarpium, salah satu perusahaan yang bergerak
dalam perkebunan sawit dan mempunyai pabrik pengolahan kelapa sawit adalah PT.
Socfindo yang mempunyai kantor pusat di Medan dan mempunyai pabrik pengolahan
kelapa sawit dan karet yang tersebar di Sumatera Utara dan Nangroe Aceh
Darrussallam.
Dalam menghadapi tingkat persaingan yang semakin ketat, pihak manajemen
PT. Socfindo dituntut untuk memahami perkembangan perusahaan, baik yang
berhubungan dengan produksi dan penjualan. Perkembangan kebutuhan produksi dan
penjualan di masa yang akan datang dapat dilihat dengan melakukan peramalan.
Berbagai metode dapat digunakan untuk melakukan peramalan, namun
penggunaannya tergantung pada sejauh mana si pengguna memandang ketepatan hasil ramalan dari metode tersebut. Dalam kegiatan peramalan pada PT. Socfindo
akan digunakan Metode Peramalan ARIMA (Box-Jenkins) yang merupakan sebuah
alat yang relatif akurat dalam menghasilkan peramalan-peramalan jangka pendek
yang lebih akurat. Melalui proses peramalan akan dihasilkan informasi yang dapat
dijadikan sebagai dasar menentukan kebijakan terhadap perencanaan produksi dan
penjualan.
Produksi CPO cenderung berfluktuasi sehingga menyebabkan jumlah CPO
yang ditawarkan cenderung berfluktuasi pula. Fluktuasi penawaran tersebut antara
lain disebabkan oleh produksi pada bulan sebelumnya, harga serta penjualan CPO.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang respon penawaran
CPO di PT. Socfindo serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
Dari Hasil Penelitian yang menggunakan Model Box-Jenkins (ARIMA) untuk
peramalan produksi dan penjualan CPO diperoleh : model peramalan untuk jumlah
produksi CPO adalah ARIMA (2,1,2) Sma (12) dengan Partial Autocorrelation lag 3,
lag 12 dan Autocorrelation lag 1, lag 12 dengan Adjusted R-Square adalah 0,7774
sedangkan model peramalan untuk penjualan CPO adalah ARIMA (1,0,3) Sma (12)
dengan Partial Autocorrelation lag 10 dan Autocorrelation lag 1, lag 5, lag 12
dengan Adjusted R-Square adalah 0,4165. Hasil peramalan jumlah produksi untuk 12
bulan ke depan (April 2006 – Maret 2007) berfluktuasi dengan nilai ramalan tertinggi
terjadi pada bulan Juli 2006 yaitu sebesar 20.216.114 kg sedangkan nilai ramalan
terendah terjadi pada bulan Januari 2007 yaitu sebesar 11.160.175 kg. Sementara
hasil peramalan penjualan juga berfluktuasi dengan nilai ramalan tertinggi pada bulan Juli 2006 sebesar 10.532.075 kg dan ramalan terendah pada bulan Februari 2007
sebesar 4.715.840 kg.
Analisis respon penawaran yang menggunakan model regresi linier berganda
diperoleh : secara bersama-sama variabel yang mempengaruhi minyak sawit di PT.
Socfindo berpengaruh nyata terhadap penawaran minyak sawit. Selanjutnya
berdasarkan uji individu antara variabel bebas dengan variabel terikat diperoleh
variabel harga dan penjualan CPO berpengaruh nyata sedangkan variabel produksi (t-
1) tidak berpengaruh nyata terhadap penawaran CPO.