KELIMPAHAN MIKROORGANISME GOLONGAN JAMUR PADA TANAH PASCA TAMBANG BATU BARA DENGAN PERLAKUAN PUPUK KANDANG DAN POTENSINYA SEBAGAI PATOGEN TANAMAN JAGUNG

Syahpitri, Retno and Tunjung, Pamekas and Sukisno, Sukisno (2014) KELIMPAHAN MIKROORGANISME GOLONGAN JAMUR PADA TANAH PASCA TAMBANG BATU BARA DENGAN PERLAKUAN PUPUK KANDANG DAN POTENSINYA SEBAGAI PATOGEN TANAMAN JAGUNG. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian, UNIB.

[img] Text
Skripsi_RETNO SYAHPITRI I,III.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (5MB)
[img] Text
Skripsi_RETNO SYAHPITRI IV,V.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (725kB)
Official URL: http://faperta.unib.ac.id

Abstract

Praktek pertambangan secara terbuka (open pit mining) dapat merubah iklim mikro di dalam tanah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam perbaikan lahan pasca tambang, yaitu dengan upaya reklamasi menggunakan bahan organik dari pupuk kandang. Pupuk kandang secara kimia mengandung unsur hara makro, seperti Ca, Mg, dan S, namun pengaruh yang cepat dan nyata dari pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman dan aktivitas mikroorganisme di dalam tanah dengan penambahan unsur hara N, P, dan K. Mikroorganisme tanah berperan terhadap pelapukan bahan organik dan dekomposisi unsur hara, namun demikian sebagian mikroorganisme dari golongan jamur berpotensi sebagai patogen bagi tanaman. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan mikroorganisme golongan jamur yang terdapat pada tanah pasca tambang batu bara dengan perlakuan pupuk kandang dan potensinya sebagai patogen tanaman jagung. Percobaan dilakukan dengan cara mengambil sampel tanah dari dari lokasi penanaman jagung di Rumah Kawat Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu yaitu sampel 1= tanah pasca tambang batu bara, 2= pupuk kandang ayam, 3= pupuk kandang sapi, 4= pupuk kandang kambing, 5= 1+ pupuk kandang ayam dosis 10 ton ha,6= 1+ pupuk kandang ayam dosis 20 ton ha, 7= 1+ pupuk kandang ayam dosis 30 ton ha, 8= 1+ pupuk kandang sapi dosis 10 ton ha, 9= 1+ pupuk kandang sapi dosis 20 ton ha, 10= 1+pupuk kandang sapi dosis 30 ton ha 11= 1+ pupuk kandang kambing 10 ton ha , 12= 1+ pupuk kandang kambing 20 ton ha , 13= 1+pupuk kandang kambing 30 ton ha, sampel 1, 5 sampai 13 diambil sebanyak tiga kali yaitu saat sebelum tanam, tanaman jagung umur dua minggu, dan tanaman jagung umur dua bulan, sehingga jumlah total seluruh sampel sebanyak 33 sampel. Sampel tanah dikarakterisasi dan diisolasi di Laboratorium Ilmu Hama Penyakit Tanaman. Hasil isolat yang diperoleh di identifikasi kemudian dilakukan proses inokulasi ke tanaman jagung yang berumur dua minggu dengan melukai jaringan batang untuk melihat potensi jamur sebagai patogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah pasca tambang awal tidak ditumbuhi jamur dengan pemberian pupuk kandang pada tanah pasca tambang berpotensi meningkatkan jenis jamur sebesar 9 isolat jamur dari pupuk kandang ayam, 7 isoalat jamur berasal dari pupuk kandang sapi, 7 isolat jamur berasal dari pupuk kandang kambing, dan 2 isolat jamur berasal dari tanah pasca tambang yang telah ditanami tanaman jagung. Dari hasil isolasi, diperoleh 25 isolat jamur yang terdiri dari 3 jenis jamur dari golongan genus Aspergillus sp, Fussarium sp, Trichoderma sp. Jamur dari genus Fussarium berpotensi sebagai patogen pada tanaman jagung, ditunjukkan dengan adanya gejala bercak pada tanaman jagung yang di nokulasi.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology
Depositing User: 011 Syahrul Lubis
Date Deposited: 19 Apr 2014 16:15
Last Modified: 19 Apr 2014 16:15
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/7659

Actions (login required)

View Item View Item