EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PELARUT METANOL, ETANOL DAN ETIL ASETAT UNTUK EKSTRAKSI KULIT RAMBUTAN (Nephelium Lappaceum L.) SEBAGAI INDIKATOR PADA TITRASI ASAM BASA

Kulit rambutan (Nepheliumlappaceum L.) mengandung pigmen berwarna merah
yaitu antosianin yang dapat dimanfaatkan sebagai indikator titrasi asam-basa alami.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan trayek pH dan efektivitas pelarut etanol, metanol
dan etil asetat untuk ekstraksi kulit rambutan (Nepheliumlappaceum L.) sebagai indikator
titrasi asam-basa. Pembuatan indikator alami dibuat dengan metode maserasi. Penelitian ini
bersifat eksperimen dan diuji dengan metode statistik anova, dengan membandingkan
konsentrasi asam asetat yang dititrasi dengan indikator alami dan indikator standar alizarin
Red S. Hasil penelitian menunjukan rentang pH pada ketiga jenis pelarut yaitu 11-12
sehingga dapat digunakan sebagai indikator titrasi asam lemah dan basa kuat. Hasil analisis
anova pada probabilitas 5% menunjukkan bahwa F0 > Ft sehingga H0 ditolak, dilanjutkan
dengan analisa LSD pada probabilitas 5%, diperoleh hasil perhitungan nilai LSD sebesar
(0,0011). Nilai selisih tiap ekstrak terhadap indikator standar dibandingkan dengan nilai LSD,
hasil perhitungannya menunjukkan bahwa ekstrak etanol lebih efektif dibandingankan 2
ekstrak lainnya karena nilai ekstrak etanol < nilai LSD yaitu sebesar (0,0007) sedangkan
nilai ekstrak metanol sebesar (0,0042) dan nilai ekstrak etil asetat sebesar (0,0058).
Kata kunci : kulit rambutan, indikator, titrasi asam lemah basa kuat, anova.