EFEKTIVITAS PROGRAM INTERVENSI BERBASIS MASYARAKAT TERHADAP PENYALAHGUNA NAPZA

Pemerintah saat ini telah menetapkan tindak pidana penyalahgunaan
narkotika sebagai persoalan yang sangat membahayakan bagi bangsa Indonesia.
Hal ini disebabkan maraknya pengguna narkotika yang tidak hanya terjadi pada
kalangan dewasa, namun juga dikonsumsi oleh remaja dan anak di bawah umur.
Upaya untuk menangani para korban penyalahgunaan narkotika yaitu dengan
proses rehabilitasi. Rendahnya akses masyarakat pecandu pada tempat rehabilitasi
dikarenakan standarisasi fasilitas dan terbatasnya jumlah tempat rehabilitasi. Hanya
ada 120 pusat rehabilitasi, sedangkan prevalensi jumlah pencandunya mencapai 3,6
juta orang, jumlah panti rehabilitasi narkoba di Indonesia belum mampu
menampung semua pencandu narkoba di Indonesia. Kebijakan dan strategi
dilakukan dengan mengembangkan kebijakan baru dalam program rehabilitasi
lahirlah Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM). Untuk melihat indikator
tercapainya tujuan dari program Intervensi Berbasi Masyarakat, dapat dilihat
melalui efektivitas pelaksanaan program IBM tersebut. Penelitian bertujuan untuk
mendeskripsikan efektivitas program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) di
Kelurahan Padang Serai Kota Bengkulu terhadap penyalahguna NAPZA.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, informan penelitian ini
terdiri dari 1 orang koordinator program IBM, 6 orang klien, 4 orang tua klien, dan
3 orang anggota masyarakat. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan
studi dokumentasi. Peneliti menunjukan bahwa efektivitas program dapat dilihat
melalui 5 indikator yaitu pemahaman program, tepat sasaran, tepat waktu,
tercapainya tujuan, dan perubahan nyata. Berdasarkan hasil penelitian bahwa
program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) di Kelurahan Padang Serai sudah
dapat dikatakan efektif dan memberikan pengaruh terhadap penyalahguna NAPZA,
hal ini juga dapat dilihat dari hasil analisis indikator menilai efektivitas program
terdapat 3 indikator yang sudah efektif. Indikator pemahaman program, tepat
sasaran, dan indikator tercapainya tujuan sudah efektif. Namun, terdapat catatan
yang harus dibenahi agar pelaksanaan program selanjutnya dapat lebih baik, yakni
pada indikator ketepatan waktu, dan juga indikator perubahan nyata masih belum
dapat efektif dikarenakan program berjalan lebih lama daripada waktu yang
ditentukan, dan juga perubahan nyata yang dihasilkan pada program Intervensi
Berbasis Masyarakat (IBM) masih bersifat sementara.