ANALISIS VOLATILITAS HARGA BAWANG MERAH, BAWANG PUTIH DAN CABAI MERAH BESAR PADA TINGKAT PRODUSENDI INDONESIA

Berdasarkan pada data Badan Pusat Statistik Nasional (2019), dapat dilihat dari grafik
di atas, kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun
2015 hingga 2018 terus menurun namun hal itu tidak mengurangi sensifitas peran sektor
pertaniandalam pembangunan nasional tanpa mengenyampingkan sektor diluar pertanian.
Sejak tahun 2015 kontribusi sektor pertanian merupakan urutan ketiga teratas setelah
sektor industri pengolahan dan perdagangan, hotel dan restoran.
Antara lima subsektor pertanian (pangan, perkebunan, kehutanan, perikanan dan
peternakan), peran sektor pangan memegang peranan yang penting. Hal ini menjadikan
pangan sebagai sektor yang strategis karena pangan merupakan salah satu kebutuhan
primer manusia. Pangan harus senantiasa tersedia secara cukup, aman, bermutu, bergizi
dan beragam dengan harga terjangkau oleh daya beli masyarakat. Meskipun permintaan
12.7
12.8
12.9
13
13.1
13.2
13.3
13.4
13.5
2015 2016 2017 2018
13.49 13.48
13.15
13.02
13,0
Kontribusi (%)
2
-
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
1,600,000
2015 2016 2017 2018 2019
Bawang Merah
Bawang Putih
Cabai Merah B.
maupun penawaran pangan cenderung bersifat inelastis, tetapi bagi negara miskin dan
berkembang masalah pangan tetap merupakan masalah yang sensitif. Sensitifitas
komoditas pangan salah satunya diperlihatkan oleh variabel pasar yaitu harga. Harga yang
terus meningkat dapat menimbulkan fluktuasi harga dan gejolak inflasi yang tinggi
(Kustiari,2017).