Sholikhatin, Sholikhatin and Yulian, Yulian and B., W. Simanihuruk. (2021) INDUKSI PERTUMBUHAN AWAL BIBIT PISANG AMBON CURUP (Musa paradisiaca sapientum L. Kunt) DENGAN LAMA WAKTU PERENDAMAN MENGGUNAKAN AIR LIMBAH KELAPA. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPSI SHOLIKHATIN E1J015010 WISUDA APRIL 2021 fix.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (4MB)
Abstract
Pisang Ambon Curup merupakan tanaman hortikultura yang kaya akan nilai gizi dan
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, serta memiliki rasa yang lebih manis dibanding
dengan Pisang Ambon lainnya, karena kandungan air yang rendah.Pemanfaatan tunas
bonggol termasuk salah satu teknik yang mulai dikembangkan dalam perbanyakan bibit
pisang. ZPT air limbah kelapa berfungsi untuk memacu pembentukan tunas dan akar,
karena memiliki kandungan hormon auksin dan sitokinin. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan lama waktu perendaman air limbah kelapa yang terbaik pada awal
pertumbuhan tunas Pisang Ambon Curup.
Penelitian telah dilaksanakan pada Oktober 2019 sampai dengan Februari 2020 bertempat
di Zona Pertanian Terpadu Universitas Bengkulu, Medan Baru Kelurahan Kandang Limun,
Kota Bengkulu. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan
Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Perlakuan yang dicobakan merupakan satu faktor
dengan lama waktu perendaman bonggol dengan air limbah kelapa yaitu K0 : Tanpa
perendaman dengan airlimbah kelapa (kontrol), K1 : 3 jam, K2 : 6 jam, K3 : 9 jam, K4 : 12
jam, K5 : 15 jam, K6 : 18 jam, K7 : 21 jam, K8 : 24 jam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa,lama waktu perendaman menggunakan air
limbah kelapa 3 jam cenderung telah mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi tunas
Pisang Ambon Curup sebesar 48,04 cm. Perendaman 24 jam meningkatkan pertumbuhan
tinggi tunas yaitu 56,67 cm, meningkatkan pertumbuhan saat muncul tunas cenderung
tercepat yaitu 16 hst, jumlah daun cenderung terbanyak 4,31 helai, lebar daun cenderung
terlebar 24,63 cm, jumlah akar cenderung terbanyak 45,26 helai, diameter akar cenderung
besar 53,50 mm dan luas daun cenderung terluas 258,38 cm. Perendaman 21 jam
meningkatkan jumah tunas cenderung terbanyak 2,29 tunas. Perendaman 3 jam
meningkatkan diameter tunas cenderung terlebar 47,36 mm. Perendaman 9 jam
meningkatkan panjang daun terpanjang dengan cenderung panjang 29,52 cm, lebar daun
terlebar dengan cenderung lebar 22,78 cm dan panjang daun dengan cenderung terpanjang
50,78 cm.
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 24 Aug 2023 06:50 |
Last Modified: | 24 Aug 2023 06:50 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/14690 |