PELAKSANAAN PERALIHAN HAK MILIK ATAS TANAH YANG DIPEROLEH KARENA WARISAN DI KABUPATEN MUSI RAWAS

Peralihan hak milik atas tanah yang diperoleh karena warisan harus
dilaksanakan melalui prosedur yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sebagaimana diatur dalam Pasal 42 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 sudah dijelaskan bahwa ahli waris berkewajiban untuk segera
mendaftarkan peralihan hak atas tanah karena pewarisan mengenai bidang tanah hak
yang sudah didaftar dan yang belum didaftar dalam waktu 6 bulan setelah orang
tuanya meninggal dunia. Hasil penelitian Pelaksanaan Peralihan hak milik atas tanah
yang diperoleh karena warisan saat ini sudah cukup baik pelaksanaanya sesuai
dengan maksud UUPA Nomor 5 Tahun 1960 dan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997. Hambatan masyarakat dalam pelaksanaan peralihan hak milik atas
tanah yang diperoleh karena warisan ini disebabkan rumitnya prosedur pewarisan
seperti memerlukan sertipikat asli, surat keterangan kematian, dan surat keterangan
ahli waris untuk prosedur pendaftaran hak milik, belum lagi prosedur pendaftaran
hak milik yang juga memakan waktu yang lama dan prosedurnya yang rumit.
Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya pendafataran peralihan hak
milik ini lah yang menjadi hambatan kantor Pertanahan setempat untuk Pelaksaan
Peralihan Hak Milik karena warisan. Upaya yang dilakukan oleh Kantor ATR/BPN
Kabupaten Musi Rawas adalah dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan secara
rutin, menyebarluaskan informasi mengenai kewajiban mendaftarkan setiap
peralihan hak milik guna untuk menjamin kepastian hukum bagi pemegang hak milik
yang baru.