PENERAPAN PERJANJIAN BAGI HASIL ANTARA PRODUSEN SIOMAY MANDIRI DENGAN PENJUAL SIOMAY MANDIRI KELILING DI KOTA BENGKULU

Panganan kuliner terutama jajanan kaki lima terbilang sangat
menguntungkan apalagi karena selalu tersedianya peluang yang dapat
diambil para pelaku usaha. Untuk menambah keuntungan dan perluasan
jangkauan produk, pelaku usaha membuat mitra dengan pedagang kaki lima.
Bentuk hubungan yang terjadi tersebut disepakati dalam erjanjian bagi hasil
penjualan siomay antara produsen dan pedagang keliling. Perjanjian yang
dibuat antara produsen dan pedagang keliling dilakukan secara lisan
sebagaimana kesepakatan. Pembagian keuntungan ini juga seringkali
menimbulkan masalah karena tidak pastinya presentasi pembagian
keuntungan yang dilakukan oleh pelaku usaha. Fluktuatifnya presentasi
pembagian keuntungan, memberikan ketidak pastian serta tidak
terlindunginya hak dari pedagang keliling. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bentuk perjanjian bagi hasil antara produsen siomay mandiri
dengan penjual siomay mandiri keliling di Kota Bengkulu.Jenis penelitian
ini adalah penelitian hukum empiris, lokasi penelitian di Kota Bengkulu,
data yang digunakan adalah analisis kualitatif yaitu data primer dan
sekunder berupa wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian Penerapan
Perjanjian Bagi Hasil Antara Produsen Siomay Mandiri Dengan Penjual
Siomay Mandiri Keliling Di Kota Bengkulu adalah bentuk perjanjian bagi
hasil antara produsen siomay mandiri dengan penjual siomay mandiri
keliling di Kota Bengkulu dibuat secara lisan dengan cara membicarakan
terlebih dulu apa yang menjadi prestasi atas isi perjanjian tersebut. Kerugian
berupa tidak habisnya bahan siomay yang dikarenakan beberapa hal, seperti
cuaca, terlalu banyaknya dan terakumulasinya bahan siomay yang dibawa,
serta karena sepinya transaksi pembelian penjualan siomay yang dialami
pedagang keliling ditanggung secara bersama oleh produsen dan pedagang
keliling dengan cara bernegoisasi.