PENGARUH PENGATURAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BABY CORN PADA TIGA VARIETAS BENIH JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.)

Baby corn disebut juga jagung semi atau jagung putri dikenal sebagai sayuran mini yang
memiliki cita rasa manis dan memiliki nilai gizi. Selain itu merupakan bagian dari tongkol
jagung muda yang dipetik sebelum berbiji. Pada dasarnya Baby corn dapat dihasilkan oleh
setiap jenis jagung. Namun, untuk mendapatkan hasil panen yang optimal diperlukan jenis
jagung yang khusus. Usaha untuk meningkatkan produksi Baby corn dapat dilakukan dengan
penerapan teknologi seperti penggunaan benih unggul, pemberian pupuk yang berimbang
serta pengaturan jarak tanam yang optimal untuk meningkatkan produksi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari jarak tanam dan varietas benih
jagung manis pada budidaya Baby corn. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April
2021 sampai Juni 2021 berlokasi di lahan pertanian, Jalan Padat Karya, Pagar Dewa, Kota
Bengkulu. Dengan ketinggian ±15 Mdpl. Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini
adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) terdiri atas dua faktor dan 3 ulangan :
Faktor pertama jarak tanam terdiri atas : 70 cm x 25 cm, 40 cm x 25 cm, dan 35 cm 25 cm.
Faktor kedua varietas benih terdiri atas : Bimo, Manise, dan Baruna. Pengamatan dilakukan
pada tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, waktu muncul bunga jantan dan bunga
betina, umur panen, bobot tongkol tanpa kelobot, dan panjang tongkol tanpa kelobot.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam 40 cm x 25 cm memberikan hasil
terbaik dibandingkan jarak tanam 70 cm x 25 cm dan 35 cm x 25 cm. Pada tiga varietas
benih yang telah diuji, varietas Baruna menunjukkan hasil tertinggi dibandingkan varietas
Bimo dan Manise.